Ekonomi & Pariwisata
Menteri ESDM: Kecil, Kandungan Lithium dan Stronsium di Lumpur Lapindo
Jakarta, Balinesia.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan kandungan mineral logam tanah jarang (LTJ) serta mineral logam kritis berupa lithium dan stronsium di dalam Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur, jumlahnya kecil.
Hal itu disampaikan Arifin Tasrif nenanggapi temuan kandungan mineral logam tanah jarang (LTJ) serta mineral logam kritis berupa lithium dan stronsium di dalam Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur.
Pihaknya tidak membantah jika di Lumpur Lapindo mempunyai kandungan mineral berupa LTJ serta lithium dan stronsium. Namun kandungan mineral tersebut menurutnya jumlahnya tidak lah begitu besar.
- Jasa Raharja Bali Bayarkan Klaim 18 Jam, Tercepat Kedua Nasional
- Sajikan Wisata Alam Terbaik, Kebun Raya Purwodadi Raih Penghargaan East Java Tourism Award (EJTA) 2022
- Bank Lestari Bali (BPR) Berbagi 4,6 Ton Beras kepada 37 Panti Asuhan Binaan
Diterangkan, kandungannya skala kecil dan memang ada beberapa ton, namun tidak menjamin berapa banyak kebutuhan.
"Jadi belum tahu, siapa tahu bisa mengusahakan ada yang skala kecil ekonomis," ungkap Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat 16 Desember 2022.
Pihaknya berharap, temuan kandungan mineral LTJ, serta lithium dan stronsium dapat segera dilakukan analisa yang lebih mendalam, sehingga baru bisa mengetahui skala keekonomiannya. Ia masih membuka peluang pemanfaatan logam tanah jarang meskipun skalanya kecil.
- OJK Dorong Penerapan Tata Kelola Pembangunan Berkelanjutan pada Industri Jasa Keuangan
- Sri Mulyani Sebut Pelaku Usaha Kecil Buka Usaha sebagai Alat Survivial
- 22 Proyek di 13 Provinsi Senilai Rp37,32 Triliun Ditawarkan ke Investor
Lumpur Lapindo yang sebelumnya menyembur sejak 2006 itu, memiliki potensi kekayaan alam yang berharga, yaitu logam tanah jarang.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengungkapkan Lumpur Lapindo memang menyimpan sejumlah kandungan harta karun berupa logam mineral langka.
Disebutkan, beberapa potensi mineral langka yang terkandung dalam lumpur Lapindo, di antaranya adalah Litium (Li), Cerium (Cr) dan Stronsium (Sr) yang merupakan termasuk ke dalam bahan baku mineral yang dibutuhkan dalam proses pembuatan baterai.
”Ada indikasi keberadaan dari logam tanah jarang ini, selain itu ada logam lainnya termasuk logam critical raw material ini yang jumlahnya lebih besar,” jelas Eko dalam keterangan pers dikutip Sabtu, 17 Desember 2022. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 17 Dec 2022