Smartphone
Minggu, 16 Januari 2022 09:36 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar, Balinesia.id - Pada ara kekinian tradisi mendongeng perlahan mulai tergeser dengan serbuan jenis gadget dan konten permainan digital.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi menyatakan hal itu dalam acara Bunda Paud dan Kak Seto Menyapa dengan tema Mencegah Kecanduan Medsos Pada Anak Dengan Mendongeng, diselenggarakan secara Hybrid bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama-Kantor Gubernur Bali, pada Sabtu (15/1/2021).
Menurut Kak Seto, mendongeng merupakan metode yang cukup baik dalam menyampaikan pesan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak sejak usia dini.
Karenanya, Kak Seto mengapresiasi apa yang dilakukan Bunda Paud Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster untuk menggelorakan kembali tradisi mendogeng dalam mendidik anak usia dini.
Kata dia, mendongeng menjadi rutinitas menyenangkan yang membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (ucapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa percaya dan keterikatan anak pada ibu).
"Dongeng dipandang penting bagi pertumbuhan dan karakter anak, sebab jadi metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya pada anak sejak dini tanpa menghakimi," ungkapnya.
Dijelaskan, dunia anak adalah dunia bermain, semua anak di seluruh dunia senang mendengarkan dongeng. Dongeng ini juga bagian dari pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas, kecerdasan sosial dan emosional serta komunikasi anak.
Psikolog yang dikenal dengan boneka Si Komo itu, mendorong para orang tua untuk mendongeng pada anak-anaknya. Mendongeng juga dapat menjalin komunikasi pada anak.
"Mendongenglah karena dapat merangsang perkembangan anak, menjalan komunikasi antara orang tua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik," ajak Kak Seto.
Orang tua pun belajar banyak melalui dongeng. Sebab, pada saat mendongeng, anak akan mengajukan pertanyaan dan orang tua harus bisa menjawab pertanyaan itu. Mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua, yang saling mencerahkan.
Pesan-pesan kesehatan, misalnya penerapan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19, hingga mengenai bahaya kental manis yang tidak cocok untuk bayi, bisa disampaikan melaluo ,mendongeng.
Selain itu, mendongeng harus sehat secara fisik dan jiwa, serta harus dapat berbicara lancar. Kak Seto bahkan mengaku dadulu gagap, tapi kemampuan berbicara itu bisa dilatih.
"Mulai dari saya buat skenarionya dan membacanya dengan ekspresi yang akrab dan komunikatif bahkan tak jarang sambil bernyanyi, percayalah semua orang tua bisa mendongeng, jika hal itu terus dilatih,”jelasnya.
Kehadiran Kak Seto di Bali atas undangan Bunda Paud Putri Koster sebagai upaya menggelorakan kembali gerakan mendongeng bagi anak usia dini terlebih guna menanamkan pendidikan karakter.
Putri Koster menyampaikan apresiasi kepada Kak Seto datang ke Bali untuk berbagai ilmu khususnya ilmu mendongeng sehingga anak-anak menjadi tertarik mendengarkan dongeng dari para orang tua.
Zaman teknologi yang serba canggih seperti saat ini, maka tidak menutup kemungkinan bagi para orang tua untuk tidak mengenalkan gadget kepada anak.
Namun, penggunaan gadget juga harus dibatasi, salah satunya dengan cara memperkenalkan dongeng dan beberapa aktifitas menarik lainnya, sehingga anak tidak kecanduan terhadap gadget.
Kehadiran Kak Seto di Bali, diharapkan, dapat menjadi bekal ilmu bagi para Bunda PAUD, para guru dan orang tua yang ada di Bali, bahwa ketrampilan mendongeng wajib dimiliki oleh para orang tua karena dengan mendongeng akan memberikan berbagai dampak positif pada perkembangan anak. (roh) ***
setahun yang lalu