Seni Wayang Kulit ‘Rama Kembar’ Lengkapi Pelebon Puri Agung Pemecutan

Pentas wayang kulit serangkaian Palebon Cokorda Pemecutan XI (Balinesia/pnd)

Denpasar, Balinesia.id- Sehari sebelum puncak acara pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI digelar seni pertunjukan wayang kulit bertajuk Lakon Wayang Rama Kembar bertempat di jeroan Puri Pemecutan Kamis, 20 Januari 2022.

Seniman perdalangan Ida Bagus Gede Mambal mengatakan, pertunjukan wayang kulit ini merupakan sumbangsih dari keluarga besar Griya Gede Mambal yang juga merupakan kerabat dari keluarga besar Puri Agung Pemecutan. Dalam setiap kegiatan seremonial, akan selalu turut serta berpartisipasi untuk mempertahankan hubungan baik antara kerabat Puri maupun Griya.

Bagus Gede Mambal menceritakan, makna ‘Rama Kembar’ yang diangkat dalam tema ini diambil dari akhir kisah Ramayana menuju kisah Mahabharata.

“Pergantian jaman dari Ramayana ke jaman Mahabharata, dimana tokoh dalam ramayana yakni Dewa Wisnu mengakhiri awataranya sebagai Rama, akan berawatara lagi ke jaman Mahabharata sebagai Kresna, dan Laksmana sebagai Baladewa” ungkap Bagus Gede Mambal

Dikatakan, dalam kisah ini juga diwarnai tentang kesetiaan dan wujud bakti suatu hubungan serta kerukunan dalam sebuah jalinan persaudaraan.

“Kesetiaan serta baktinya Laksmana terhadap Rama, sangat sulit bagi sang Rama untuk mengajaknya moksha, jadi lebih menekankan ujian kesetiaan tethadap Laksmana.” paparnya.

Dirinya bersama keluarga Griya Gede Mambal beserta para seniman perdalangan menghadiri Puri Agung Pemecutan untuk menyuguhkan seni pertunjukan wayang kulit tersebut. Sontak para penonton yang hadir pada acara itu terkagum, hingga riak-riak penonton terdengar sampai sisi luar puri.

Bagus Gede Mambal yang juga sebagai Guru seni perdalangan di Pasraman Guna Dusun Salakan, Desa Sibang Kaja, Badung mengaku sangat senang usai mementaskan wayang kulit tersebut, sebab dirinya akan sangat bahagia dan berbangga atas sumbangsih yang juga merupakan agenda utama dari acara pelebon Puri Pemecutan tersebut.

Untuk diketahui, pementasan wayang kulit wajib digelar setiap menggelar upacara pengabenan atau pelebon, terlebih upacara ini yang notabene merupakan upacara dengan tingkatan utama.

Selain penting terhadap pementasan wayang, ini juga sebagai sarana hiburan dan yang tidak kalah penting yaitu tirta yang dibuat oleh seorang dalang usai pementasan yakni sebagai pemberi jalan arwah menuju sunya loka. (pnd/roh) ***

Editor: Rohmat

Related Stories