Baliview
Populasi Anjing di Denpasar Capai 89.796 Ekor, Petugas Gencarkan Vaksinasi Rabies
Denpasar, Balinesia.id - Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA. Gde Bayu Brahmasta mengatakan populasi anjing di Denpasar, Bali saat ini diperkirakan sejumlah 89.796 ekor.
Gde Bayu Brahmasta menyebutkan, untuk ketersedian vaksin rabies di Kota Denpasar sampai dengan bulan Juni sejumlah 23.000 (dua puluh tiga ribu).
"Ketersediaan stok ini akan dimanfaatkan dengan sangat efektif mengingat populasi anjing di Denpasar, diperkirakan sejumlah 89.796 ekor," sebutnya dalam keterangan tertulis Jumat (24/6/2022).
- Investasi Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Capai Rp56 Triliun, Hubungkan Gedebage-Cilacap
- Mayoritas Aset Kripto Alami Kemerosotan Nilai, Bitcoin Melorot 3,73 Persen
- Presiden Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Dimulai
Dinas Pertanian Kota Denpasar lakukan vaksinasi dan sterilisasi untuk pencegahan rabies dan perkembangan anjing liar.
Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dilakukan di Bale Sambangan Sanur.
Disebutkan, untuk anjing yang sudah divaksinasi sejumlah 6.767 ekor atau 7.54%
- Beban Subsidi Energi dan Momentum KTT G7, Catatan untuk Presiden Jokowi
- Jadi Tuan Rumah Wextra 2022, Cok Ace Sebut sebagai Ajang Promosi Pariwisata bagi Bali
- 56 Orang Mahasiswa Asing Ikuti Campus Visit di Unwar
“Target kami, untuk pelaksanaan vaksinasi anjing di kawasan Sanur sebanyak 70% dari populasi. Hal ini untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Sanur,” ujarnya
Kota Denpasar perlu melakukan pengendalian perkembangan anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Kegiatan sterilisasi dapat menekan populasi Anjing yang berlebihan sehingga anjing liar yang berpotensi membawa virus rabies dapat dikendalikan.
Setelah Kelurahan Sanur, kegiatan vaksinasi akan dilakukan menyasar 16 desa/kelurahan yang merupakan Kawasan perbatasan. Seperti Desa Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu yang merupakan Kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.
Strateginya membuat Immune belt . Jadi membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar. Sehingga diprioritaskan vaksinasi di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar.
"Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,” imbuh Gde Bayu Brahmasta ***