Mayoritas Aset Kripto Alami Kemerosotan Nilai, Bitcoin Melorot 3,73 Persen

Ilustrasi aset kripto (Pixabay)

Jakarta, Balinesia.id- Setelah sempat pulih pada awal pekan.Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) kembali mengalami kemerosotan nilai.

Berdasar pantauan Coin Market Cap, pada Rabu, 22 Juni 2022 pukul 18.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam hitungan 24 jam terakhir mengalami penurunan sebesar 3,73% ke level US$20.469 atau setara dengan Rp304,17 juta dalam asumsi kurs Rp14.860 perdolar Amerika Serikat (AS).

Kondisi sama terjadi pada Ethereum (ETH) di peringkat kedua big cap pun mengalami hal serupa dengan penurunan sebesar 5,62% di harga US$1.093 (Rp16,24 juta).

Pada peringkat ketiga, Tether (USDT) turun 0,01% ke level US$0,999 (Rp14.845) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat mengalami kenaikan 0,05% ke level US$1 (Rp14.860).

Peringkat kelima terjadi pada Binance Coin (BNB) mengalami pelemahan 2,84% ke posisi US$216,09 (Rp3,2 juta). Di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) turun 0,06% ke harga US$0,9995 (Rp14.852).

Sementara Cardano (ADA) berada peringkat ketujuh, turun 5,98% ke level US$0,4746 (Rp7.052). Sementara Ripple (XRP) di peringkat kedelapan pun mengalami penurunan dengan persentase 2,17% ke harga US$0,3225 (Rp4.792).

Solana (SOL) juga mengalami nasib serupa di peringkat kesembilan mengalami penurunan 6,49% ke harga US$35,41 (Rp526.192), sementara di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) turun 2,07% ke level US$0,06325 (Rp939).

Pada kesempatan sebelumnya, Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengemukakan prediksinya bahwa kenaikan harga aset-aset kripto pada awal pekan bisa terjadi karena banyaknya investor yang memanfaatkan momentum kejatuhan harga untuk melakukan strategi buy the dip.

Buy the dip adalah strategi pembelian aset di saat harganya turun untuk memperoleh keuntungan saat nilainya kembali naik.

Pasar kripto saat ini, sejatinya masih berkutat di tren bearish karena faktor-faktor makroekonomi yang sedang terjadi, misalnya kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed), potensi resesi, dan tingkat inflasi.

"Saya tidak melihat Bitcoin dengan cepat bisa kembali ke level tertinggi sepanjang masa," tutur Afid Sugiono dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 22 Juni 2022..

Untuk itu, ia mengingatkan, semua harus bersiap untuk ketidakpastian jangka panjang selama musim dingin kripto (crypto winter).

Top gainers

Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers sore ini:

1. Shiba Inu (SHIB): +15,39% (US$0,00001069/Rp0,158)

2. Waves (WAVES): +10,59% (US$6,45/Rp95.847)

3. Synthetix (SNX): +8,05% (US$3,37/Rp50.078)

4. UNUS SED LEO (LEO): +5,65% (US$5,72/Rp84.999)

5. Uniswap (UNI): +3,8% (US$4,75/Rp70.585)

Top losers

Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers sore ini:

1. ApeCoin (APE): -10,5% (US$4,19/Rp62.263)

2. Internet Computer (ICP): -10,45% (US$5,55/Rp82.473)

3. Arweave (AR): -10,14% (US$9,26/Rp137.603)

4. Basic Attention Token (BAT): -8,99% (US$0,3629/Rp5.392)

5. Tezos (XTZ): -8,38% (US$1,38/Rp20.506)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 22 Jun 2022 

Bagikan

Related Stories