Ekonomi & Pariwisata
Dana Pihak Ketiga Dihimpun Industri Keuangan di Bali Nusra Capai Rp14,69 Trilun
Denpasar, Balinesia.id - Industri keuangan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga atau DPK mencapai Rp143,69 Triliun
"Atau tumbuh double digit yaitu 23,58% (yoy) tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 20,01% (yoy)," ungkap Kepala Kantor Regional OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu dikutip dari keterangan tertulis Rabu 5 April 2023.
Kristrianti Puji Rahayu menegaskan, kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Bali posisi Februari tahun 2023 tumbuh menguat dan kian solid.
- Ari Dwipayana: Hubungan Kebudayaan Indonesia-Thailand Memiliki Akar Historis Panjang
- Lebih dari 400 Ogoh-ogoh Diarak di Kabupaten Bangli Hari Ini
- Nyepi, RSUP Prof. Ngoerah Siagakan 7 Dokter Spesialis
Menguatnya kinerja industri keuangan seperti tercermin dari fungsi intermediasi yang masih berjalan baik. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai, rasio Loan at Risk (LaR) mengalami penurunan.
Untuk kecukupan modal BPR yang tercermin pada rasio CAR BPR terjaga di atas threshold.
Lanjut Kristrianti Puji Rahayu, restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di Bali (berdasarkan lokasi proyek) terus melandai dari Rp45,80 Triliun posisi Desember 2020 menjadi Rp29,96 Triliun atau turun sebesar 35,48% posisi Februari 2023.
- Dana Pihak Ketiga Dihimpun Industri Keuangan di Bali Nusra Capai Rp14,69 Trilun
- Motivasi Umat Islam saat Ramadan, Santunan Disalurkan bagi 250 Yatim Piatu dan Dhuafa di Bali
- Batik Air Buka Penerbangan Denpasar–Singapura
Mengacu sektor ekonomi, restrukturisasi kredit Covid-19 di Provinsi Bali didominasi oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (porsi 40,10%), sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (porsi 23,84%) Kemudian, sektor Rumah Tangga (15,15%).
Perkembangan Sektor Perbankan Pada posisi Februari 2023, baik penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK perbankan di Bali mengalami pertumbuhan (yoy).
"Performa ini turut berkontribusi terhadap berlanjutnya pemulihan ekonomi di Provinsi Bali di tengah semakin terkendalinya kondisi pandemi Covid-19," sambungnya.
Penyaluran kredit mencapai Rp98,69 Triliun atau tumbuh 3,13% (yoy). Pertumbuhan
kredit Bank Umum di Bali sebesar 3,02% (yoy), sedangkan BPR mencapai 3,44% (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan
kredit Modal Kerja dan Investasi.
Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan," imbuh Kristrianti Puji Rahayu.
Peningkatan penyaluran kredit ini seiring kebijakan pelonggaran aktifitas masyarakat dan meningkatnya aktifitas pariwisata di Bali.
Berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), peningkatan DPK secara yoy didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Disamping itu, berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK ditopang oleh kenaikan Giro dan Tabungan.
Kondisi tersebut mencerminkan perekonomian di Provinsi Bali sudah mulai menggeliat.
Fungsi intermediasi posisi Februari 2023 sedikit turun dibandingkan dengan Triwulan
sebelumnya, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) turun dari 70,25% menjadi 68,68%. ***