Wagub Cok Ace Sebut Tanah Bali sebagai Pusat Peradaban Manusia

Wagub Cok Ace saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Provinsi Bali masa bhakti 2021-2024 di Wantilan Pura Batukau, Penebel, Kabupaten Tabanan, Rabu (29/12/2021). (Humas Pemprov Bali)

Tabanan, Balinesia.id - Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan Tanah di Bali bukan sembarangan karena dicintai para dewa dan menjadi pusat peradaban manusia.

Hal itu disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Provinsi Bali masa bhakti 2021-2024 di Wantilan Pura Batukau, Penebel, Kabupaten Tabanan, Rabu (29/12/2021).

Guru Besar ISI Denpasar ini mengajak para pemuda Hindu untuk bersyukur karena terlahir di tanah Bali.  Karena menurutnya, tanah Bali adalah tanah yang dicintai dan disayangi oleh para dewata.

“Tanah Bali bukan sembarangan, tapi diyakini sebagai pusat peradaban manusia,” katanya menambahkan.

PIhaknya berharap peran serta aktif Peradah dan masyarakat luas untuk melestarikan apa yang sudah diwariskan para leluhur secara turun temurun.

Wagub Cok Ace mengingatkan para pemuda Hindu untuk terus bergerak mengikuti kemajuan agar jangan sampai tertinggal.

Kepengurusan Peradah Bali 3 tahun ke depan diketuai I Putu Eka Mahardika yang terpilih pada Lokasabha 27 November 2021 lalu.

Wagub Cok Ace menyampaikan pelantikan pengurus baru merupakan hari yang bersejarah bagi Peradah Bali. Karena ini merupakan suatu pertanda bahwa Peradah Bali telah mampu mengelola dan menggerakkan organisasi dengan benar.

“Ini tentunya bukan hal yang mudah, karena banyak organisasi yang abai dan lalai serta ke luar dari AD/ART,” ucapnya. 
Panglingsir Puri Agung Ubud ini menaruh harapan besar terhadap Pemuda Hindu yang tergabung dalam Peradah.

Salah satu hal yang sangat diharapkannya adalah dukungan Peradah terhadap pelaksanaan sejumlah regulasi yang diluncurkan dalam mendukung Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ia pun memberi penekanan pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

Ia berharap, pelestarian aksara dan sastra Bali mendapat perhatian dari Peradah.

“Aksara Bali itu merupakan salah satu warisan leluhur yang patut kita lestarikan karena memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi,” ujarnya.

Ketua Peradah Bali I Putu Eka Mahardika menyampaikan di bawah kepemimpinannya, Peradah Bali siap mendukung suksesnya program pembangunan yang tengah dilaksanakan pemerintah. (roh) ***


Related Stories