Tingkatkan Kompetensi Nelayan, Indonesia Siapkan Konsep Perikanan Tangkap dan Budidaya

Dalam pertemuan ASWGFi ke-30 belum lama ini, KKP mendorong negara ASEAN bersama-sama aktif dalam penyusunan strategi regional ini untuk memberi perhatian kepada perikanan skala kecil yang mendominasi perikanan ASEAN. (Humas KKP)

Jakarta, Balinesia.id - Dalam meningkatkan kompetensi nelayan dan pembudidaya skala kecil Indonesia telah menginiasi dua konsep di bidang perikanan tangkap dan budidaya.

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar menegaskan, negara-negara ASEAN perlu memberi perhatian lebih kepada nelayan dan pembudidaya  ikan kecil dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Dalam pertemuan ASWGFi ke-30 belum lama ini, KKP mendorong negara ASEAN bersama-sama aktif dalam penyusunan strategi regional ini untuk memberi perhatian kepada perikanan skala kecil yang mendominasi perikanan ASEAN.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak negara-negara ASEAN untuk mengatasi  potensi hambatan ekspor ke Amerika Serikat pasca pemberlakuan US Marine Mammal Protection Act (US MMPA).

Antam Novambar menjelaskan, pada perikanan tangkap isinya tentang keamanan pangan dan pengurangan kemiskinan melalui penerapan Food and Agriculture Organization (FAO) Guideline.

Sedangkan di perikanan budidaya berupa kesepahaman bersama mengenai budidaya berkelanjutan dengan mendorong tata laksana budidaya ikan yang berkelanjutan.

"Dua proposal insiatif tersebut telah disahkan untuk selanjutnya disusun dokumennya bersama negara ASEAN dan mitra, seperti FAO dan Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC)," ungkapnya dalam keterangan tertulis Minggu (26/6/2022).

Salah satu upaya yang didorong adalah fokus membenahi perikanan skala kecil di ASEAN.

"Ini penting karena berkaitan dengan kinerja ekspor produk hasil perikanan negara-negara anggota ASEAN ke pasar global khususnya Amerika”, ujar Antam Novambar

Ia menambahkan persoalan nelayan dan pembudidaya skala kecil yang jumlahnya mendominasi, berpotensi mempengaruhi kinerja ekspor negara-negara anggota ASEAN ke pasar global, khususnya Amerika Serikat karena berkaitan dengan standarisasi produk yang dihasilkan.

Dalam pertemuan, pihaknya meminta pemerintah Amerika Serikat meningkatkan dukungan kapasistas maupun teknis sehingga negara-negara ASEAN bisa memenuhi standar tersebut.  

Delegasi Indonesia juga menekankan pentingnya dukungan peningkatan kapasitas kepada negara-negara ASEAN oleh Pemerintah Amerika melalui peningkatan kapasitas dan dukungan teknis guna memenuhi standar yang ditetapkan dalam US Marine Mammal Protection Act (US MMPA).

Ini menjadi perhatian bersama karena berpotensi menjadi hambatan non-tarif baru dan akan mempengaruhi ekspor ikan dan produk perikanan negara negara anggota ASEAN ke pasar Amerika Serikat," terangnya. ***


Related Stories