KTT G20, Gubernur Bali Dukung Percepatan Pengerukan Pelabuhan Benoa

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Bali tentang Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan di Ruang Rapat Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (29122021) (Humas Pemprov Bali)

Denpasar, Balinesia.id - Gubernur Bali I Wayan Koster mendukung percepatan pengerukan di Pelabuhan Benoa Denpasar sehingga nantinya bisa menjadi showcase G20 pada tahun 2022.

Apa yang akan dijalankan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) kata Gubernur Koster harus mendapatkan dukungan dari semua pihak.

Termasuk percepatan pengerukannya, lanjut Gubernur Koster, karena akan menentukan tahapan pekerjaan berikutnya.

"Jadi jangan sampai terganggu, Saya sangat memahami kendala-kendala teknis yang dihadapi dan semua harus bekerjasama untuk menyelesaikannya," tandasnya usai Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Bali tentang Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan di Ruang Rapat Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (29/12/2021)

Pemerintah Provinsi Bali saat ini tengah menyiapkan proyek prestisius Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung. 

Saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 90% lebih, sehingga setelahnya akan dilanjutkan dengan pematangan lahan. Guna mendukung proses pematangan lahan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menjalin kerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk memanfaatkan Material Hasil Pengerukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar yang saat ini tengah membangun Bali Maritime Tourism Hub.

Gubernur Bali Wayan Koster mengucapkan terima kasih atas terealisasinya kerja sama antara  Pemerintah Provinsi Bali dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) terkait Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan Pelabuhan Benoa yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pematangan lahan di Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung.

"Tentu ini didasarkan pada satu kepentingan bersama, karena apa yang direncanakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub memang saya dukung penuh sejak awal,” jelasnya.

Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan ini, akan dipakai untuk membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung yang memerlukan material untuk pematangan lahan.

Saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 90% lebih. Sehingga setelahnya akan dilanjutkan dengan pematangan lahan. Ia berharap awal bulan Januari 2022 mendatang selesai semua, hingga akan masuk ketahap berikut yakni pematangan lahan.

Dalam hal ini, material hasil pengerukan ini sangat membantu, upaya melakukan percepatan pematangan lahan di kawasan Pusat Kebudayaan Bali.

Saya kira ini akan menjadi kawasan bagus, begitu juga di Pelabuhan Benoa. Akan saling menunjang jadinya. Di mana Bali akan menjadi semakin kuat infrastruktur pariwisatanya, menjadi destinasi yang berkualitas dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Komisaris Utama PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Laksamana (Purn) Marsetio mengatakan jika perjalanan panjang harus dilewati hingga akhirnya terwujud perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan demi pembangunan Bali ke depannya.

“Perjalanan panjang telah kita lewati hingga akhirnya hari ini dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Bapak Menteri BUMN (Erick Thohir, red)  memberikan perhatian khusus sehingga beliau meminta agar semuanya berjalan tepat waktu,” ungkapnya.
PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) ingin berperan dalam membangun Bali Maritime Tourism Hub, selain itu juga siap mendukung dan mensukseskan pelaksanaan G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada tahun 2022 mendatang. (roh) ***

Editor: Rohmat

Related Stories