Ekonomi & Pariwisata
Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Indonesia Perkuat Sinergi Kebijakan Sistem Pembayaran
Jakarta, Balinesia.id – Untuk mendukung pemulihan ekonomi Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan sistem pembayaran.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan hal itu sebagaimana tercermin dari naiknya transaksi ekonomi digital yang ditopang oleh aktivitas masyarakat yang berbelanja secara online.
"Nilai transaksi uang elektronik pada Juli 2022 tumbuh tinggi yaitu 39,76% YoY dan mencapai Rp35,5 triliun," ujar Perry seperti disampaikan dalam acara Rapat Dewan Gubernur yang dilaksanakan secara vritual pada Selasa, 23 Agustus 2022.
- Operasi Pasar Murah di Denpasar, Kendalikan Laju Inflasi Daerah
- Seleksi Kriteria Subsidi dan Momentum Kenaikan Harga BBM
- Pertamina: Stok BBM Jatimbalinus Aman hingga 15 Hari Mendatang
Disebutkan, nilai transaksi digital banking meningkat 27,82% Yoy menjadi Rp4.359,7 triliun, sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.
Kemudian, untuk nilai transaksi menggunakan kartu ATM, debit dan kredit mengalami peningkatan 34,87% menjadi Rp739,4 triliun.
Perry Warjoyo menegaskan, Bank Indonesia akan melanjutkan akselerasi transaksi BI-Fast, dengan menambah peserta menjadi 77 peserta dan mewakili 85% pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
- Menyoal Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
- MIT dan Tsinghua University segera Bangun Kampus Teknologi di Bali
- Kendarai Jeep, Gubernur Koster Pastikan Kesiapan Venue dan Infrastruktur KTT G20
Lebih lanjut, diungkapkan Perry Warjiyo, "Bank Indonesia juga menambah layanan kebanksentralan melalui BI-FAST untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran serta pengelolaan uang Rupiah," ujar Perry.
Pada masa mendatang, Bank Indonesia akan terus mendorong implementasi dan pengembangan layanan BI-FAST seperti cross border retail payment.
Tidak hanya itu, Bank Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dengan pelaku industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 23 Aug 2022