BKIPM Yogyakarta Pantau Pembudidaya Ikan di Cilacap, Pastikan Keamanan Produk

Selain memperketat pintu masuk negara seperti di bandara atau pelabuhan, salah satunya juga dilakukan BKIPM Yogyakarta juga memantau para pembudidaya ikan di Cilacap. (KKP)

Jakarta, Balinesia.id - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta memantau pembudidaya ikan di Cilacap untuk memastikan keamanan produk.

Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu terus melakukan tindakan preventif terhadap ancaman hama penyakit ikan (HPIK).

Selain memperketat pintu masuk negara seperti di bandara atau pelabuhan, salah satunya juga dilakukan BKIPM Yogyakarta juga memantau para pembudidaya ikan di Cilacap.

Kepala BKIPM Yogyakarta, Edi Santoso mengungkapkan, pemantauan ini bagian dari peran BKIPM sebagai quality assurance produk kelautan dan perikanan.

"Kita lakukan pemantauan agar produk para pembudidaya aman dari penyakit dan produknya tetap bermutu," terang Edi Santoso dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Pemantauan ke pembudidaya dilaksanakan selama 3 hari dengan 6 lokasi titik pemantauan yang ditentukan secara acak. Seperti di Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, pengecekan dilakukan di kolam budidaya gurami dan lele. Sementara di Desa Karangdadap, Kecamatan Kroya, pemantauan menyasar kegiatan budidaya gurami.

"Kita lakukan juga di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya dan Desa Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap untuk komoditas udang, guppy dan cupang," urainya.

Target pengujian pengambilan sampel ikan gurami, dengan target Aeromonas salmonicida, Nocardia seriolae, Infectious Spleen and Kidney Necrosis Virus (ISKNV), Tilapia Lake Virus (TiLV).

Kemudian ikan lele dengan target pemeriksaan  Aeromonas salmonicida, Edwardsiella ictaluri, Yersinia ruckeri serta udang vaname dengan target Vibrio parahaemolyticus, Acute Hepatopancreatic Necrosis Disesase (AHPND), White Spot Syndrome Virus (WSSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV), Taura Syndrome Virus (TSV), Decapod Iridescent Virus 1 (DIV 1), Yellow head disease (YHD), Enterocytozoon hepatopenaei (EHP).

Selanjutnya ikan cupang dengan target Infectious Spleen and Kidney Necrosis Virus (ISKNV) serta ikan guppy diperiksa ada atau tidaknya Infectious Spleen and Kidney Necrosis Virus (ISKNV), Spring Viremia of Carp Virus (SVC), dan Viral Nervous Necrosis (VNN).

"Pemeriksaan ini untuk menjaga kepercayaan konsumen bahwa ikan-ikan dari Cilacap aman, bebas virus dan penyakit ikan," tutupnya. ***

Tags BKIPM YogyakartakkpBagikan

Related Stories