BI Perkirakan Penjualan Eceran Mei di Bali Meningkat 1,47 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho (Humas BI Bali)

Denpasar, Balinesia.id - Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan ritel di Bali bulan Mei 2022 sebesar 1,47% (mtm) yang didorong kenaikan penjualan kelompok barang Makanan, Minuman hingga Tembakau.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho, memperkirakan terjadinya kenaikan kinerja penjualan ritel di Bali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang mencapai 0,19% (mtm).

"Kenaikan bersumber dari penjualan kelompok barang Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Peralatan Informasi dan Komunikasi yang masing-masing sebesar 4,0% (mtm) dan 3,8% (mtm)," ungkap Trisno Nugroho dalam keterangan tertulis Jumat (10/6/2022).

Diperkirakan, tumbuhnya Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang tercatat sebesar 92,95, atau secara bulanan tumbuh 1,47% (mtm) maka akan terjadi peningkatan kinerja penjualan ritel atau eceran Bali pada Mei 2022.

Pertumbuhan bulan Mei 2022 tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,32% (mtm).

“Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas pariwisata di Bali,” sambung Trisno Nugroho.

Selama bulan Mei 2022, rata-rata harian jumlah wisatawan domestik dan asing meningkat masing-masing sebesar 49% (mtm) dan 85% (mtm).

Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bali terutama disebabkan libur panjang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri dan kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat.

Untuk kenaikan jumlah kunjungan wisatawan asing disebabkan pembukaan direct flights dari luar negeri dan kebijakan pelonggaran PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri).

Perkiraan terjadinya kenaikan kinerja penjualan ritel di Bali bulan Mei 2022 sebesar 1,47% (mtm) lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang mencapai 0,19% (mtm).

Kenaikan tersebut bersumber dari penjualan kelompok barang Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Peralatan Informasi dan Komunikasi yang masing-masing sebesar 4,0% (mtm) dan 3,8% (mtm).

“Sedangkan kelompok Suku Cadang dan Aksesoris mengalami kontraksi sebesar 4,3% (mtm),” tutupnya. ***

 

Editor: Rohmat

Related Stories