Akses Air Bersih dan Sanitasi Pengaruhi Kasus Stunting di Bali

Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH. (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id – Akses air bersih dan sanitasi menjadi dua faktor yang mempengaruhi prevalensi stunting di Provinsi Bali. Hal tersebut dinyatakan Ketua Unit Center for Public Health Innovation Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH.

“Berdasarkan analisis faktor yang kami lakukan dengan multivarian analisis, kami meng-composite beberapa variabel penting. Ada dua kelompok faktor yang menjadi penyebab utama, yakni sensitif dan spesifik,” katanya dalam Rembug Stunting “Bali Menuju Bebas Stunting, Pasti Bisa” di Denpasar, Rabu, 18 Mei 2022.

Ia merinci faktor sensitif itu misalnya terkait dengan tingkat imunisasi, pemberian asi eksklusif, dan askes fasilitas kesehatan, sedangkan faktor sensitif misalnya akses air bersih layak minum, dan beberapa keluarga yang mendapat bantuan tunai.

Baca Juga:

“Ternyata yang signifikan, terutama di pedesaan yang ada di Karangasem adalah akses air bersih dan jamban. Laporan Dinas Kesehatan beberapa tahun terakhir menyatakan memang daerah-daerah tersebut persentase jamban sehat dan air bersih yang layak minumnya masih lebih rendah dibandingkan daerah yang lain,” kata dia kepada Balinesia.id.

Menurutnya, kondisi itu pun telah berjalan cukup lama, misalnya untuk di daerah-daerah di dekat Gunung Agung di Karangasem dan daerah-daerah di Nusa Penida, Klungkung.

“Kita tahu program pemberdayaan masyarakat di Karangasem arahnya berkaitan dengan sanitasi dan air bersih. Maka saya kira jika mau fokus penanggulangan stunting di daerah tersebut ini harus diperhatikan baik-baik. Sama seperti di Nusa Penida, yang di kawasan atasnya juga masih mengalami persoalan air bersih,” kata Pande Januraga. 

Sebelumnya, menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021) rata-rata prevalensi stunting Provinsi Bali adalah 10,9 persen. Namun, ada empat kabupaten yang persentase kasusnya di atas persentase provinsi. Keempat kabupaten tersebut adalah Karangasem (22,9 persen), Klungkung (19,4 persen), Jembrana (14,3 persen), dan Bangli (11,8 persen).jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories