Bali
Senin, 27 Februari 2023 19:17 WIB
Penulis:E. Ariana
Editor:E. Ariana
Bangli, Balinesia.id – Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan pihaknya tidak mau asal-asalan membangun Bangli. Sebagai kawasan sentral yang penting dalam bentang ekologis dan kultural, gubernur asal Sembiran ini memilih pengembangan Bangli secara hari-hati agar tidak “salah asuh”.
“Astungkara dalam kepemimpinan saya bersama Tjokorda Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di periode selanjutnya akan terus mengarahkan pembangunan di Kabupaten Bangli, karena Bangli adalah masa depan Bali,” kata Koster ketika melangsungkan tatap muka dengan tokoh masyarakat Bangli di Alun-alun Kota Bangli, Minggu, 26 Februari 2023 malam.
Baca Juga:
Koster menegaskan, pengembangan dan pembangunan Bangli harus dilakukan dengan cermat dan kehati-hatian. Hal ini tidak terlepas dari posisi Bangli yang memiliki warisan adiluhung.
“Seperti ada Gunung Batur, Danau Batur, hingga peninggalan-peninggalan warisan budaya leluhur Bali. Oleh karena itu, dalam pembangunan Bangli diperlukan konsep yang matang supaya pembangunan di Bangli bisa dilaksanakan secara holistik sesuai dengan karakteristik dan potensi alam Kabupaten Bangli,” katanya sembari mengingatkan bahwa Bangli adalah kawasan tadahan hujan yang penting bagi Bali.
Baca Juga:
Pada momentum yang sama Koster juga menjelaskan sejumlah capaian pembangunan di masa kepemimpinannya, antara lain pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwi.
Kemuidan, pihaknya juga telah merampungkan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas Sanur-Sampalan-Bias Munjul; pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; pembangunan Bendungan Tamblang; pembangunan Bendungan Sidan; dan pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali sepanjang 96 km yang menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Baca Juga:
Khusus untuk Bangli, pada momentum itu ia juga menggelontor Bantuan Keuangan Khusus senilai Rp 80,71 miliar ke Pemerintah Kabupaten Bangli; Bantuan Aset Tanah sebanyak 10 bidang tanah seluas 3,05 Ha dan 2 unit bangunan seluas 15,46 are yang dipergunakan untuk penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bangli.
Selanjutnya, ada Bantuan Keuangan Khusus senilai Rp 4,30 miliar kepada Pemerintah Desa se-Kabupaten Bangli untuk tambahan penghasilan perbekel dan perangkat desa; Bantuan Keuangan Khusus senilai Rp 50,4 miliar kepada 168 Desa Adat se-Kabupaten Bangli; dan Bantuan Keuangan Khusus sebanyak Rp 4,87 miliar kepada 487 Subak dan Subak Abian Se-Kabupaten Bangli.
Baca Juga:
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta menyatakan hal senada. Ia menjelaskan bahwa potensi sumber daya alam Bangli sangat besar, namun tidak akan berarti apa-apa jika tidak dikelola dengan tepat oleh orang yang tepat.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat Bangli untuk bahu-membahu, bersatu, bangkit, jengah membangun Bangli,” katanya sembari mengapresiasi perhatian Koster terhadap daerah yang dipimpinnya. jpd