Sukardi Rinakit: Sastra Menuntun pada Kemanusiaan

Sukardi Rinakit (Istimewa)

Gianyar, Balinesia.id - Staf Khusus Presiden RI, Sukardi Rinakit, menilai pendalaman sastra sejatinya mmengarahkan manusia untuk mengingat kembali kemanusiaan. Hal itu dinyatakannya kala memberi sambutan malam puncak Sastra Saraswati Sewana Pamarisuddha Gering Agung, Sabtu, 28 Agustus 2021.

“Bagi saya secara pribadi, setidak-tidaknya, atau yang sejalan dengan pikiran saya, melalui ajang ini (Sastra Saraswati Sewana) kita seakan-akan diingatkan, dituntun, diajak untuk kembali ke akar kita. Ke akar pengetahuan, akar kaweruh atau wawasan, dan akar kesadaran. Ketiga akar itu yang saya pahami pada satu titik,  yaitu  rasa kemanusiaan dan kemanusiaan itu sendiri,” katanya di Puri Kauhan Ubud.

        Baca Juga:

Jadi, menurutnya, jenis sastra apapun, baik berupa puisi, cerpen, satua, kidung, kakawin, maupun geguritan pada dasarnya akan bermuara pada satu kesadaran dan berbuah menjadi kemanusiaan. Dalam konteks Sastra Saraswati Sewana, sebagai pamarisudha gering agung atau pemurni pandemi, entitas sastra dapat  diibaratkan  sebagai pil atau obat.

         Baca Juga:

“Pil atau obat itu menyehatkan, namun tidak akan hebat dan mujarab kalau tidak ada kesadaran pengetahuan, kesadaran kaweruh, dan kesadaran kemanusiaan,” katanya.

       Baca Juga:

Sementara itu, pada acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof Dr Muhadjir Effendy, yang hadir secara daring memberikan sambutan dan apresiasi sekaligus menyampaikan selamat kepada para peserta dan pemenang yang tetap kreatif menciptakan karya sastra Bali klasik dan Bali modern di tengah pandemi. 

      Baca Juga:

Malam puncak Sastra Saraswati Sewana Pamarisuddha Gering Agung digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Para peserta yang karyanya berhasil menjadi 30 karya terbaik sebelum memasuki tempat acara diwajibkan dites swab antigen dengan hasil negatif. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories