Ekonomi & Pariwisata
Trisno Nugroho: Bali sebagai Pulau Digital Dipenuhi Startup Bukanlah Mimpi
Denpasar, Balinesia.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan Bali menjadi pulau digital dan dipenuhi startup baru bukanlah mimpi, namun menjadi visi bersama.
Menurut Trisno Nugroho, Bali bisa menjadi penggerak digitalisasi di luar pulau Jawa.
“Bagaimanapun Bali merupakan episentrum pariwisata di Indonesia, sehingga bisa dijadikan magnet bagi startup baru,” ungkapnya saat bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam pembukaan Bali Startup Summit di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, pada Kamis (2/12/2021).
- Dubes Uni Eropa Vincent Piket Ingatkan Prinsip Kehati–hatian Membuka Gerbang Wisman
- Bank KEB Hana Tagih Utang Bos Uluwatu
- Sulit Tembus Pasar Ekspor, BSN Luncurkan Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI
Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transformasi digital di Bali dan Indonesia khususnya. Diibaratkan, kebiasaan yang mungkin akan terjadi 5 tahun atau 10 tahun ke depan sekarang sudah ada, terutama digitalisasi.
“55% orang Indonesia sudah terpapar digital, dan 45% orang Indonesia sudah terbiasa belanja online. Jadi saya kira angka tersebut merupakan langkah bagus,” imbuhnya.
Posisi Indonesia untuk start up saat ini adalah di posisi 45 secara global serta posisi 10 se-ASEAN.
“Perkembangannya di Indonesia sangat cepat, jadi saya yakin Indonesia bisa menjadi basis startup dan Bali terutama bisa menjadi salah satu pelopor,” tandasnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga menegaskan, melalui event Bali Startup Summit bisa mewujudkan Bali menjadi pulau digital pertama setelah Jawa.
Pandemi Covid-19, lanjut Wagub Cok Ace, telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
- Keluhan Pimpinan MPR atas Pemotongan Anggaran Kekanak-kanakan
- Hutan Mangrove Bali Siap Dikunjungi Pemimpin KTT G20
- Tertolong Ekosistem Gojek, Kuliner Legendaris Bali Tetap Bertahan saat Pandemi
“Era ini layanan berdasarkan digital dan sebisa mungkin meminimalisir kontak langsung. Untuk itu kreativitas adik-adik di tengah pandemi ini sudah tepat dan saya sangat bersyukur,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara Asisten Gubernur BI Filianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho serta Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Prof Dr I Nengah Dasi Astawa
Pemerintah sudah bekerja dan berusaha ke arah digital. Salah satunya pemasangan wifi di 9.400 Desa pada tahun 2018 yang diinisiasi Gubernur Bali Wayan Koster.
Diakuinya, meskipun penggunaan wifi itu belum optimal, namun setidaknya perangkat sudah ada. Sehingga saya harap adik-adik bisa menjadi pelopor agar digitalisasi semakin cepat terealisasi.
Kegiatan Bali Startup Summit dengan tema “#SiliconBali Enabling Bali as Digital Startup Paradise” diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan pelaku startup, mahasiswa dan pelajar.
Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk memunculkan potensi kreativitas generasi muda yang ada di Bali.
“Bali Startup Summit juga merupakan peluang bagi UMKM atau Start Up Business lokal yang ada di Bali untuk mengkomersialisasikan produknya agar dapat bersaing dengan produk nasional dan internasional. Serta mendapatkan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Bali,” tandasnya.
Chairman Bali Startup I Made Artana, mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah kampanye startup di Bali yang bertujuan untuk mengaktifkan ekosistem startup di Bali.
Banyak pelaku startup muda bermunculan di Bali, namun belum terkumpul dan aktif saja. Sehingga dengan mengakatifkannya bisa membangkitkan startup di Bali.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa menghasilkan berbagai rekomendasi yang berisi rencana ke depan dan nantinya akan menjadi rekomendasi dan diserahkan ke pemerintah dan BI. Acara pada hati itu juga menghadirkan Menteri BUMN Erick Tohir serta pengusaha Wishnutama Kusubandio sebagai narasumber. ***