Baliview
Hutan Mangrove Bali Siap Dikunjungi Pemimpin KTT G20
Denpasar, Balinesia.id - Tahura (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai atau hutan mangrove di Bali siap untuk dikunjungi para pemimpin negara-negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada Tahun 2021 mendatang.
Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dyah Murtiningsih menuturkan rehabilitasi mangrove ini merupakan bentuk kerja sama dengan berbagai pihak.
Pihaknya optimistis hutan mangrove tersebut akan siap dikunjungi para pemimpin delegasi G20.
- Presiden Jokowi Tegaskan Seluruh Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja Masih Berlaku
- Dubes Uni Eropa Vincent Piket Ingatkan Prinsip Kehati–hatian Membuka Gerbang Wisman
- CEPA UE-Indonesia akan Membantu Meningkatkan Perdagangan dan Investasi
“Kita juga sudah mengundang para ahli untuk membahas terkait dengan persemaian mangrove yang akan dibangun," tuturnya saat mendampingi Presiden Joko Widodo yang meninjau Mangrove Conservation Forest di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Kamis, 2 Desember 2021.
Optimisme itu didasari karena dengan bersama-sama dengan kementerian yang lain juga kita akan bersama-sama membangun, sehingga pada saatnya pada bulan Oktober kita sudah akan siap untuk menerima kunjungan dari anggota G20,” ucapnya.
Upaya ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia bersungguh-sungguh dalam upaya rehabilitasi mangrove.
Jika melihat Tahura (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai yang dahulunya tambak terbuka tahun 1992 dengan upaya yang sangat maksimal sehingga lokasi ini ataupun Tahura ini mangrovenya bisa terbangun dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menegaskan akan mengundang 20 kepala negara dan para pemimpin delegasi Group of Twenty (G20) pada 2022 mendatang untuk melihat restorasi hutan mangrove di Bali.
Kepala Negara mengatakan, hutan mangrove yang disiapkan untuk dikunjungi oleh para pemimpin delegasi Group of Twenty (G20) pada 2022 mendatang ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam penanganan perubahan iklim.
- Tertolong Ekosistem Gojek, Kuliner Legendaris Bali Tetap Bertahan saat Pandemi
- Kurangi Risiko Kesehatan, Deretan Selebriti ini Beralih ke Produk Tembakau Alternatif
- Pengambilalihan Aset IM2 oleh Kejagung Tak Pengaruhi Keuangan Indosat
"Ini akan menunjukkan nantinya keseriusan kita merestorasi hutan mangrove, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis yang ada di negara kita," tandas Presiden Jokowi.
Menurutnya, komitmen itu yang ingin ditunjukkan secara konkret, secara riil di lapangan.
"Nanti 20 kepala negara akan kita ajak semuanya ke sini,” imbuh Presiden Jokowi. (roh)***