Dubes Uni Eropa Vincent Piket Ingatkan Prinsip Kehati–hatian Membuka Gerbang Wisman

Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima audensi Duta Besar Negara Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket di ruang tamu Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin 29 November 2021. (Humas Pemprov Bali)

Denpasar, Balinesia.id  – Dubes Uni Eropa, Vincent Piket memandang perlu adanya prinsip kehati – hatian di dalam membuka gerbang wisatawan mancanegara.

"Mengingat prioritas event besar G20 akan dihelat di Bali,” kata Vincent Piket saat bertemu Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima audensi Duta Besar Negara Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket di ruang tamu Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin 29 Nopember 2021.

Vincent Piket mengungkapkan informasi bahwa perspektif negara – negara Uni Eropa terhadap pandemi memang banyak ketidakpastian.

Pihaknya menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi Covid – 19 di Bali yang semakin efektif, dan melihat secara langsung perkembangan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik.

“Saya pun memandang perlu adanya prinsip kehati – hatian di dalam membuka gerbang wisatawan mancanegara, Terutama adanya info tentang gelombang 3 dan 4, termasuk di negara Kami saat ini juga sedang mengantisipasi virus yang berasal dari Afrika Selatan," katanya menegaskan.

Jadi pengalaman yang kami perhatikan di luar negeri banyak terjadi lonjakan kasus pada orang – orang yang belum menerima vaksinasi.

Gubernur Wayan Koster menegaskan, saat ini kondisi Bali sudah membaik, penyebaran Covid – 19 sudah melandai secara konsisten dan stabil pada angka yang cukup nyaman.

Tingkat kesembuhannya cukup tinggi mencapai 96,3%, dengan kasus aktif berkurang secara drastis dikisaran 2 digit. Termasuk juga yang meninggal sekarang sudah turun, bahkan tidak ada lagi yang meninggal, selalu dibawah 5 kasus.

Kasus aktif komulatif yang tercatat hingga saat ini tersisa 150 orang, 90 orang dirawat di RS, sisanya isolasi terpisah,” jelas Gubernur Bali seraya mengatakan antusias masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi juga sangat tinggi.

Dari total jumlah masyarakat Bali yang harus mendapat vaksinasi sejumlah 3,4 juta penduduk, saat ini telah melampaui target, dimana sebanyak 101% telah mengikuti vaksinasi tahap pertama, dan sebanyak 88% telah mengikuti tahap kedua.

Sehingga sudah tercapai herd immunity (kekebalan kelompok, red) di masyarakat dan ini membuat penyebaran pandemi pun terkendali.

Dengan perkembangan penanganan pandemi yang sudah semakin baik, Bali pun sudah dalam kondisi aman dan nyaman untuk dikunjungi. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan domestik, yang mencapai  lebih dari 20 ribu orang datang ke Pulau Dewata, baik melalui jalur laut maupun udara.

Begitu pula aktivitas dan perekonomian masyarakat Bali pun menjadi semakin menggeliat.

Kondisi tersebut menurut Gubernur Wayan Koster diharapkan dapat tetap terjaga terus, sehingga tidak terjadi lagi lonjakan kasus seperti sebelumnya yang berlanjut hingga bulan Juli – Agustus 2021.

Mengingat lonjakan kasus aktif memberikan dampak drastis pada ekonomi masyarakat Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata, dimana kontraksi ekonomi-nya mencapai 9,37%, atau terdalam dan terparah di Indonesia.

“Oleh karena itu, Kami di Bali berusaha terus menjaga perkembangan pandemi tetap stabil, dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat baik menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya.

“Bali mendapat pesan secara khusus dari Presiden RI, Joko Widodo agar bisa menjaga situasi pandemi dan tidak terjadi lagi lonjakan kasus aktif Covid – 19,” imbuh mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini. ***

Editor: Rohmat

Related Stories