Ekonomi & Pariwisata
Sulit Tembus Pasar Ekspor, BSN Luncurkan Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI
Jakarta, Balinesia.id - UMKM terkadang masih kesulitan menembus pasar ekspor sehingga untuk lebih mengenalkan produk UMKM ber-SNI kepada masyarakat dan membantu memasarkan produk-produk UMKM melalui platform digital, Badan Standardisasi Nasional (BSN) meluncurkan “Etalase Digital Produk UMKM ber-Standar Nasional Indonesia (SNI)”.
Kepala BSN, Kukuh S. Achmad, mengungkapkan, platform ini akan menjadi sarana pemasaran digital bagi produk UMKM ber-SNI yang akan terkoneksi dengan program pemerintah seperti Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bela Pengadaan.
Latar belakang peluncuran platform tersebut. Jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sekitar 65 juta. Kontribusi UMKM sangat penting dalam menyokong perekonomian Indonesia dimana UMKM memberikan kontribusi 60% dari total PDB Indonesia dan menyerap 97% atau sekitar 120 juta tenaga kerja.
- Wagub Bali Ungkap Disharmoni Antara Budaya dan Pariwisata Memuncak Era Tahun 2000
- Bercocok Tanam dari Rumah, Demfarm.ID Bangkitkan Minat Kaum Muda di Bidang Pertanian
- Apresiasi Kakawin Bisa Tingkatkan Imunitas
“Meskipun demikian, UMKM Indonesia masih menghadapi permasalahan yang kompleks. Daya saing produk UMKM masih harus ditingkatkan. Banyak produk UMKM yang masih kalah bersaing dengan produk impor baik dari sisi harga maupun kualitas,” ujar Kukuh dalam keterangan tertulis Selasa 29 November 2021.
UMKM terkadang kesulitan menembus pasar ekspor. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai kendala diantaranya minimnya pengetahuan tentang informasi pasar luar negeri, kualitas produk belum memenuhi standar, kapasitas produksi tidak kontinyu, biaya sertifikasi yang tidak murah, kemampuan SDM masih rendah, dan kendala lainnya.
BSN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, berkontribusi meningkatkan daya saing produk UMKM melalui pembinaan penerapan dan fasilitasi sertifikasi SNI.
Kata Kukuh, dengan sertifikat SNI yang diperoleh, UMKM menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan usahanya dan kepercayaan pelanggan meningkat yang pada akhirnya meningkatkan penjualannya.
Menurutnya, produk UMKM yang sudah mendapat sertifikasi SNI terbukti mampu meningkatkan keberterimaan di pasar nasional maupun global.
- Bank KEB Hana Tagih Utang Bos Uluwatu
- CEPA UE-Indonesia akan Membantu Meningkatkan Perdagangan dan Investasi
- Dubes Uni Eropa Vincent Piket Ingatkan Prinsip Kehati–hatian Membuka Gerbang Wisman
Etalase Digital Produk UMKM ber-SNI yang diluncurkan oleh BSN ini merupakan salah satu kontribusi BSN untuk UMKM. Platform digital ini dikembangkan sebagai etalase produk UMKM Indonesia yang telah memenuhi persyaratan SNI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Platform digital ini, juga merespon era dimana gelombang Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan fundamental pada berbagai tatanan kehidupan global. Terjadinya peningkatan yang sangat cepat pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), Internet of Things, Human-Machine Interface, dan merebaknya fenomena sharing economy.
“Pemanfaatan teknologi informasi telah mendisrupsi berbagai kegiatan manusia, termasuk dalam transaksi perdagangan. Kegiatan perdagangan menjadi sangat terbuka lebar termasuk bagi UMKM,” jelas Kukuh.
Para pelaku UMKM pun telah memanfaatkan platform sosial media dan marketplace untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Hingga saat ini diperkirakan baru 15,9 juta atau sekitar 24% dari 65 juta pelaku UMKM yang telah memanfaatkan integrasi menuju teknologi digital. Dan ini harus ditingkatkan lagi. (roh) ***