Apresiasi Kakawin Bisa Tingkatkan Imunitas

Ilustrasi anak-anak menulis lontar. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id – Mengapresiasi kakawin atau puisi Jawa Kuno dinilai dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal tersebut dinyatakan akademisi Universitas Udayana, Dr. Drs. I Ketut Jirnaya, M.S. dalam Webinar Ekologi Sastra “Merawat Alam Pascapandemi Perspektif Jawa Kuno”.

Webinar yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-11 Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Jawa Kuno (Himawan) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana itu menghadirkan dua pembicara. Selain Jirnaya, narasumber lainnya adalah I Ketut Eriadi Ariana (Jero Penyarikan Duuran Batur).

Dalam makalahnya yang berjudul “Romantis Naturalis pada Kakawin sebagai Penguat Imun dalam Covid-19: Sebuah Kajian Ekologi Sastra”, ia mengatakan bahwa seorang pengarang sastra Jawa Kuno atau kakawin sangat dekat dengan alam. Alam dicitrakan untuk membangun estetika dalam teks.

“Itu mengindikasikan pesan bahwa kita saat ini harus bersama-sama turut menjaga lingkungan. Selain itu, menembangkan kakawin juga akan meningkatkan imun tubuh kita,” katanya. 

Dilanjutkannya, citra lingkungan adalah wacana arus utama Kakawin Ramayana, khususnya pada sargah II. Selain itu Arjunawiwaha dan Bharatayuddha juga banyak membincangkan persoalan lingkungan hidup. “Dalam Arjunawiwaha, diceritakan Arjuna sekian lama berada di gunung dan hutan, namun tidak pernah mengusik ekosistem hutan, baik flora maupun faunanya,” tandasnya.

Jero Penyarikan Duuran melalui materinya  “Sad Krti, Narasi, Pandemi: Menguatkan Konservasi Lingkungan Pascapandemi”, menambahkan sejumlah teks yang membincangkan lingkungan hidup. Teks-teks tersebut di antaranya Tantu Panggelaran, Kuttara Kanda Dewa Purana Bangsul, Kakawin Purwaning Gunung Agung, Usana Bali, Raja Purana Pura Ulun Danu Batur, Rogha Sanghara Bumi, Barong Swari, dan Calonarang.

“Meski banyak teks yang mewacanakan pelestarian lingkungan hidup, gagasan ideal itu belum dipraktikkan dalam laku-laku masyarakat secara baik. Salah satunya konsep Sad Krti yang menjadi konsep ideal konservasi lingkungan menurut Kuttara Kanda Dewa Purana Bangsul. Meski ada konsepnya, gagasan konservasi ini cenderung belum ditubuhkan dalam laku nyata untuk perlindungan alam Bali,” katanya.

Pihaknya memandang perlu pembangunan kesadaran ekologis yang holistik. Solidaritas sosial lingkungan juga menjadi salah satu hal penting yang diperhatikan untuk mengukuhkan lingkungan hidup yang terjaga.

“Kita bisa melakukan alih media terhadap narasi-narasi di dalam teks sastra Jawa Kuno dalam bentuk produk yang lebih dekat dengan masyarakat, misalnya melalui multimedia dan digital yang lebih dekat dengan anak-anak,” kata dia. jpd 

Editor: E. Ariana

Related Stories