Rumusan TMM G20 Diharap Perkuat Komunitas Pelaku Pariwisata dan UMKM

Cok Ace dalam Gala Dinner Tourism Ministerial Meeting, Senin, 26 September 2022. (Balinesia.id/ist)

Badung, Balinesia.id – Rumusan Tourism Ministerial Meeting (TMM) G20 diharapkan dapat memperkuat komunitas pelaku pariwistaa dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Demikian diharapkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) ketika menghadiri gala dinner TMM di Nusa Dua, Badung, Senin, 26 September 2022.

"Hasil akhir yang diharapkan berupa pedoman untuk memperkuat komunitas pelaku pariwisata dan UMKM sebagai agen transformasi kepariwisataan (tourism transformation agents) dalam pemulihan yang berfokus pada pelaku pariwisata,” katanya.

Cok Ace menjelaskan saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tengah menata kepariwisataan Bali yang lebih baik dan bermartabat, dengan memperkuat penyelenggaraan kepariwisataan berbasis budaya Bali yang berorientasi pada kualitas dan berpihak pada sumber daya lokal Bali. Semangat ini sejalan disebutnya semangat dengan gelaran TMM G20.

Baca Juga:

“Dalam pemulihan kepariwisataan yang berfokus pada pelaku pariwisata (a people-centered recovery), kami juga telah memantapkan penyelenggaraan standarisasi dan sertifikasi kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pariwisata," kata dia.

Ketua PHRI Bali ini menjelaskan pihaknya telah mendukung daya tarik wisata di Bali serta berbagai infrastruktur untuk menambah destinasi wisata baru untuk menjadikan pariwisata Bali semakin berkelas. Infrastuktur yang dimaksud adalah Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Maritime Tourism Hub di Benoa; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng dan Taman Wisata Kerthi Bali Semesta (KBS Park) di Jembrana.

“Arah kebijakan dan program pembangunan Bali termasuk juga pembangunan di sektor kepariwisataan, merupakan implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," katanya.

Pihaknya pun berharap TMM G20 dapat merumuskan kebijakan sektor pariwisata di negara-negara G20, sehingga mampu menghasilkan terobosan-terobosan serta pemikiran strategis yang bermanfaat bagi sektor kepariwisataan dunia di masa depan yang lebih baik. 

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menyebutkan bahwa rangkaian dan puncak World Tourism Day yang merupakan momen bersejarah bagi Indonesia. “Setelah puluhan tahun akhirnya Indonesia, Bali, bisa jadi tuan rumah. Terima kasih saya ucapkan pada berbagai pihak yang mendukung," tandas Menparekraf.

Selain berhasil jadi ajang berkumpul dan berdiskusinya menteri dan pengambil kebijakan pariwisata di negara-negara G20, Sandiaga mengungkapkan pentingnya arti TMM G20 ini sebagai bagian pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali setelah dihantam pandemi. 

TMM di Bali ini merupakan pertemuan fisik perdana yang dihadiri menteri-menteri setelah pandemi Covid-19. Salah satu hasil yang dicapai pertemuan ini adalah menyepakati beberapa poin Bali Guidelines untuk kebangkitan pariwisata dunia. Hal ini merupakan upaya kontribusi G20 dalam pemulihan ekonomi global yang berpusat pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Bali merupakan menjadi tuan rumah World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia 2022 yang digelar pada 27 September 2022. Keputusan itu disahkan pada Sidang Majelis Umum ke-24 Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) pada 30 November 2021 hingga 3 Desember 2021 di Madrid. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories