Riset LD FEB UI: Ekosistem Gojek Diperkirakan Berkontribusi Rp9,5 Triliun kepada PDRB Bali

Dalam riset terbarunya, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) itu berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Bali Selama Pandemi 2020-2021. (Gojek)

Denpasar, Balinesia.id – Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi sekitar Rp 9,5 triliun di tahun 2021 atau setara dengan 4,2% PDRB Bali.

Hal itu menunjukkan jika ekosistem Gojek memberikan kontribusi positif pada perekonomian Bali pada tahun 2021.

Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat pulih dari dampak pandemi melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibanding 2020.

Dalam riset terbarunya, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) itu berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Bali Selama Pandemi 2020-2021.

“Riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang kami lakukan setiap tahunnya," tutur Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi dalam keterangan tertulisnya Selasa 24 Januari 2022.

Pihaknya melihat pada riset tahun ini, mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya.

”Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Bali, serta kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah dan ingin terus bermitra dengan Gojek ke depannya," paparnya.

Temuan-temuan utama riset ini diantaranya Ekosistem Gojek menjadi pilihan utama warga Bali, mayoritas konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan layanan GoRide (85%) dan GoCar (90%)

95% konsumen selalu/lebih sering menggunakan layanan GoFood dan 80% konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan GoSend.

Selanjutnya, Mayoritas mitra GoRide dan GoCar menyatakan kemitraan dengan Gojek meningkatkan kualitas hidup mereka, mitra mengapresiasi berbagai dukungan yang diberikan Gojek seperti potongan harga dari program Swadaya, inisiatif menjaga keamanan, kesehatan. dan higienitas mitra, dan layanan kepesertaan BPJSTK/asuransi

Kemudian, manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah 1) kesempatan untuk ikut dalam program promosi GoFood, 2) perluasan akses pasar, 3) kemampuan mengirim makanan via pengemudi Gojek, dan 4) kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz

Sebagian besar UMKM menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan
Alfindra memaparkan, “Keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi.

Dalam penelitian ini, mayoritas konsumen Bali (lebih dari 90%) akan tetap menggunakan aplikasi Gojek meski tanpa promo.

Hal tersebut mencerminkan persepsi positif konsumen terhadap ekosistem Gojek sebagai  platform yang mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan aman di masa pandemi.

Ekosistem Gojek Diperkirakan Berkontribusi Sebesar Rp 249 Triliun pada perekonomian nasional Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, melanjutkan, untuk tingkat nasional, kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai  1,6% dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021.

"Kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya," sambungnya.

Menurut Paksi, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan khususnya UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi. Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan Mitra UMKM GoFood naik rata-rata naik 66% di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Angka kontribusi Gojek baik di tingkat provinsi Bali maupun nasional dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra driver GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, UMKM social seller, dan mitra UMKM GoTo financial.

Selain itu, dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output.

Riset LD FEB UI dilakukan di 16 kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020).

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra UMKM social seller, dan 8.559 konsumen. Mayoritas  responden (95%) tersebar di 21 kota . Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling (margin of error 2%, level of confidence 95%). (roh) ***

 

 

Editor: Rohmat

Related Stories