Petani Bali Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Rumah Tangga

Seorang peternak sapi Bali di Bali. (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id – Kaum tani di Bali tampaknya masih harus harus berjuang dan bersabar lebih keras dalam melakoni perannya sebagai petani. Pasalnya, berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali per bulan November 2022, kaum tani di Bali belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut data BPS Provinsi Bali yang dirilis pekan lalu, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Bali secara keseluruhan masih memprihatinkan. Meski pun naik 0,74 persen dibandingkan bulan Oktober 2022, indeksnya belum mampu menyentuh angka 100. Artinya, petani di Bali belum mampu memenuhi kebuutuhan rumah tangganya yang terdiri dari kebutuhan konsumsi rumah tangga dan produksi pertanian.

Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, menerangkan NTP Provinsi Bali pada bulan November 2022 tercatat 96,59. Sementara, pada Oktober 2022 NTP-nya tercatat 95,88. “Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan  indeks yang diterima petani sebesar 1,06 persen yang lebih besar dibandingkan kenaikan pada indeks yang dibayar petani, yang tercatat sebesar 0,32 persen. Indeks yang diterima dan dibayar petani tercatat sama-sama naik, masing-masing naik dari 108,47 menjadi 109,62 dan dari 113,13 menjadi 113,50,” katanya.

Baca Juga:

Jika ditinjau dari subsektor pertanian, data yang sama menunjukkan hanya kalangan peternak yang tampaknya dapat bernapas lebih lega. Capain NTP subsektor peternakan sedikit lebih di atas 100, tepatnya 100,06. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP subsektor peternakan ini justru turun sedalam 0,21. “NTP subsektor peternakan pada bulan November 2022 tercatat turun sedalam 0,21 persen, dari 100,27 (Oktober 2022, red) menjadi 100,06 (November 2022, red),” kata dia.

Sementara itu, indeks NTP dari empat subsektor pertanian lainnya tercatat naik. NTP tanaman pangan meskipun masih di bawah 100 menunjukkan tren yang baik dengan tercatat naik 1,14 persen. Pada bulan Oktober 2022 NTP subsektor tanaman pangan adalah 93,47, sedangkan pada bulan November menjadi 94,53. 

NTP subsektor hortikultura pada bulan November 2022 juga tercatat naik sebesar 2,47 persen. Pada bulan Oktober 2022, NTP subsektor hortikultura adalah sebesar 94,18, sedangkan pada bulan November menjadi 96,50.

Indeks NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,42 dari 94,04 pada bulan Oktober 2022 menjadi 94,46 pada bulan November 2022.

“NTP subsektor perikanan yang mencakup kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Indeks NTP subsektor perikanan bulan November 2022 tercatat naik setinggi 0,56 persen dari kondisi bulan lalu yang tercatat 98,72 menjadi 99,27,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories