Perwakilan BKKBN Bali: Perlu Inovasi Perkuat Program Bangga Kencana

Kepala Perwakilan BKKBN Bali saat program penguatan komitmen Program Bangga Kencana. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id – Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., M.A.R.S., menilai penguatan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) memerlukan inovasi kerja yang baru. 

Hal itu dinyatakannya ketika menggelar pertemuan dengan unsur pengelola Program Bangga Kencana di kabupaten/kota se-Bali yang dilaksanakan di Denpasar, Jumat, 18 Maret 2022.

“Target utama kita adalah bagaimana menurunkan angka stunting menjadi 14 persen secara nasional pada tahun 2024. Walaupun di Provinsi Bali angka stunting adalah yang terendah di Indonesia, yakni menurut SSGI tahun 2021 sebesar 10,9 persen, sesuai imbauan Gubernur Bali, kalau bisa tidak ada kasus stunting di Provinsi Bali. Ini tugas kita bersama mari berinovasi lagi untuk mencapai target program,” katanya.

Baca Juga:

Ia menjelaskan saat ini BKKBN Pusat pada tahun anggaran 2022 telah menyediakan anggaran untuk pelaksanaan program Bangga Kencana dan Stunting melalui dana APBN. Dana tersebut disematkan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-fisik atau BOKB. Dana ini hendaknya dikawal dengan baik.

“Pelaksanaan anggaran ini tentunya harus kita kawal bersama dengan baik, tepat guna, dan akuntabel sehingga apa yang menjadi arahan dari Pimpinan pusat dapat terlaksana dengan baik,” kata dia. 

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga mengajak para pengelola Program Bangga Kencana di kabupaten/kota untuk segera melaksakan perjanjian kerja sama (PKS) dengan seluruh rumah sakit khususnya rumah sakit pemerintah.

“Harus segera melakukan kerja sama dengan seluruh rumah sakit, juga saya mengimbau untuk selalu berkoordinasi dengan bidan dan klinik agar para ibu setelah persalinan bisa langsung dapat pelayanan KB MKJP. Kerjasama harus terus dilakukan karena kita tidak bisa bekerja sendiri," kata dia. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories