Pertamina Pastikan Stok BBM Aman, Konsumen Diminta Tidak Panik

Ilustrasi salah satu SPBU di Kota Denpasar. (Balinesia.id/dok)

Denpasar, Balinesia.id – Pertamina memastikan stok ketersediaan BBM terutama Solar bersubsidi dan Pertalite di seluruh Terminal BBM di Bali dalam kondisi aman dan cukup sehingga masyarakat diimbau tidak panik melakukan pembelian.

PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga terus berupaya agar penyaluran BBM berjalan lancar dan tepat sasaran ke masyarakat di tengah permintaan yang meningkat.

Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, menyatakan, terpicunya “panic buying” terjadi saat ini, membuat masyarakat banyak membeli BBM, sehingga stok BBM di SPBU cepat habis.

“Sebenarnya untuk stok utama di Terminal BBM itu sangat cukup, hanya saja Pertamina membutuhkan waktu penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan jika konsumsi meningkat maka butuh waktu atau jadwal tambahan oleh mobil tangki tersebut melakukan pengisian kembali,” tutur Deden Mochamad Idhani dalam keterangan tertulisnya Sabtu (9/4/2022).

Data diterima sejak 1 April 2022 telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis pertalite dan biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen, dan untuk wilayah Bali penyaluran bulanan pertalite sebesar 55 ribu Kiloliter (KL) per bulan dan solar sebanyak 13 ribu KL per bulan.

Disinyalir pemicu kenaikan tersebut akibat dari semakin tingginya aktivitas masyarakat belakangan ini.

Pihaknya memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU.

Pertamina berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga terus melakukan tindakan antisipasi  dengan optimalisasi seluruh armada mobil tangki kami dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU, selain itu Pertamina juga  menambah jam layanan Fuel Terminal menjadi 24 jam, untuk itu kami menghimbau kepada konsumen untuk tidak melakukan panic buying,” ungkap Deden.

Deden Mochamad Idhani menegaskan harga kedua produk itu tidak mengalami kenaikan yaitu pertalite tetap dengan harga Rp7.650 per liter dan solar subsidi Rp5.150 per liter

Soal dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari Pertamax ke Pertalite, Deden menyatakan hal tersebut dikembalikan kepada konsumen sebagai pemilik kendaraan.

Pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan.

Jika konsumen yang sebelumnya telah menggunakan pertamax dan terus menggunakan produk itu, pihaknya sangat mengapresiasi karena dengan penggunaan pertamax artinya mendukung terciptanya udara yang lebih bersih.

Oleh karena itu, Deden Mochamad Idhani mengharapkan agar konsumen dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 jika menemukan kendala ketersediaan produk di SPBU. ***


Related Stories