Persembahan kepada Sang Guru, 28 Pemikiran Sastra-Budaya Terhimpun dalam Buku “Wija Kusuma”

Peluncuran buku "Wija Kusuma" di Auditorium Widyasabha Mandala, FIB Unud. (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id – Sebuah buku kompilasi dari 28 pemikiran tentang bahasa, sastra, seni, dan budaya lahir di jagat akademik Pulau Dewata. Sebagaimana judulnya, buku berjudul Wija Kusuma: Persembahan Peringatan 65 Tahun Prof. Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S. hadir sebagai persembahan para mahasiswa yang pernah dibimbing oleh Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S.

Buku tersebut diluncurkan secara resmi di Auditorium Widyasabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud), Kamis, 8 September 2022 yang dihadiri para penulis; Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S.; Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum; termasuk Ketua Forum Guru Besar Unud, ProfDrdr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD.

Dekan FIB Unud, Sri Satyawati menyatakan apresiasinya terhadap gagasan penerbitan buku yang didedikasikan sebagai penghormatan para mahasiswa yang sempat dimbimbing oleh Prof. Weda Kusama kepada sang guru. Menurutnya, budaya penghormatan kepada seorang guru melalui penulisan buku harus dibudayakan. 

“Ini jadi pemetaan bidang ilmu apa saja yang telah dibimbing, dipromotori, atau dikopromotori oleh Prof. Weda Kusuma. Sebagai sebuah persembahan kepada seorang para guru atau senior memang perlu diapresiasi. Kary aini hadir sebagai penghormatan sebagai guru yang telah membimbing kita hingga sampai pada titik ini,” katanya.

 Baca Juga:

Satyawati mengamati ada setidaknya tiga pemikiran besar dalam 65 karya yang tersaji dalam buku tersebut, yakni bidnag bahasa, sastra, dan budaya (termasuk seni, red) yang dikompolasi oleh akademisi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, I Made Sujaya. 

“Buku ini dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan kita untuk memahami bidang ilmu tersebut. Semoga penerbitan buku ini bisa berkelanjutan di kemudian hari kepada guru-guru yang lain,” kata dia.

Hal senada dinyatakan editor buku, Made Sujaya. Ia menjelaskan bahwa penerbitan buku yang ditujukan sebagai persembahan pada seorang guru merupakan tradisi yang baik sebagai wujud penghargaan dan terima kasih atas ilmu yang telah disumbangkan dan bimbingan yang telah diberikan.

“Buku persembahan itu biasanya diberikan saat sang guru memasuki masa purnabakti maupun usia tertentu. Ini tidak saja baik sebagai apresiasi, tetapi juga baik untuk membangun dialog akademik melalui tulisan ilmiah sehingga sejalan dengan cita-cita besar pendirian FIB Unud yang awalnya bernama Fakultas Sastra, yakni kadi bahni ring pahoman, laksana api di pediangan,” jelasnya. 

Dalam pandangan Sujaya, Prof. Weda Kusuma adalah seorang akademisi yang memiliki minat kuat terhadap sastra tradisional, baik yang tertuang dalam naskah maupun dalam wujud tradisi lisan. Hal ini tercermin melalui karya-karyanya seperti Kakawin Usana Bali Mayantaka (2005) dan Naskah-naskah Karya I Gusti Ngurah Made Agung Pemimpin Perang Puputan Badung Tahun 1906: Trasliterasi dan Terjemahan (2006).

Baca Juga:

“Prof. Weda tampaknya sadar betul dengan tanggung jawab kulturalnya sebagai cendekiawan Bali. Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar bidang ilmu sastra di Faksas Unud, 29 April 2006, anggota Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) itu merespons wacana ajeg Bali yang menghangat di kalangan masyarakat Bali,” kata Sujaya sembari mengutip pemikiran Prof. Weda bahwa upaya mengajegkan Bali dapat dilakukan dengan cara menggali, mengembangkan, mendalami, dan melestarikan aspek-aspek kehidupan yang telah diwariskan leluhur. 

Pandangan tidak jauh berbeda dinyatakan Ketua Forum Guru Besar Unud, ProfDrdr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, mengatakan bahwa buku Wija Kusuma: Persembahan Peringatan 65 Tahun Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S. Menurutnya buku yang terbit tersebut bukan hanya sekadar buku, tapi sebagai sebentuk makna.

“Buku ini bukan sekadar barang, tapia da makna besar yang terkandung, termasuk berupaya mengajak kita untuk menjalankan isinya,” kata mantan Rektor Unud ini seraya meluncurkan buku tersebut secara resmi. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories