Perangi Stunting, Presiden Jokowi Canangkan Kunjungan ke NTT

Hasto Wardoyo mengunjungi seorang anak di NTT. (Istimewa)

Denpasar,Balinesia.id - Presiden Joko Widofo akan melakukan kunjungan kerja ke Soe ibu kota Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya penurunan kasus stunting yang masih tinggi di daerah tersebut.

Kabupaten Timor Tengah Selatan menempati ranking pertama untuk prevelensi balita stunting diantara 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas. Rata-rata angka stunting di NTT berada di atas 20 persen, bahkan ada yang mencapai diatas 46 persen.  Ada15 Kabupaten menempati zona merah dan 7 kabupaten menempati zona orange. Bahkan tidak ada daerah yang menempati zona biru dimana angka stunting dibawah 10 persen.

Baca Juga:

Menurut keterangan pers yang diterima Balinesia.id di Denpasar, Selasa, 22 Maret 2022, Jokowi akan meninjau secara langsung program-program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting di Timor Tengah Selatan. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo  mengatakan, program-progran itu meliputi  pemeriksaan kesehatan calon pengantin untuk deteksi dini potensi stunting,  pemeriksaan ibu hamil, penimbangan, dan pengukuran tinggi balita.

Selain itu, juga ada program bedah rumah serta peresmian rumah pompa air yang menjadi salah satu program percepatan penurunan dari lintas kementerian dan lembaga yang dikoordinir BKKBN. Perlu kolaborasi antar lintas kementrian mengingat  data Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan di 2020 terdapat 37.320 jiwa penduduk miskin ekstrem dari total 455.410 jiwa penduduk.  Sementara, rumah tangga yang memiliki sanitasi layak baru mencapai 60,04 persen atau 69.602 rumah tangga dan hal ini  menjadi  penyebab masih rentannya masalah kesehatan di masyarakat.

Hasto yang juga Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Nasional, khusus untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan angka 48,3 persen saat ini dapat menurun menjadi 43,01 persen di akhir 2022 dan melandai di angka prevalensi 36,22 persen di 2023, sehingga di 2024 bisa menuju di angka 29,35 persen.

“Kunjungan yang akan dilakukan merupakan bentuk ‘perhatian penuh’ presiden pada kasus bayi stunting. “Bagi Presiden Jokowi, NTT selalu ada di hati dan BKKBN memastikan amanah dari Presiden untuk akselarasi penurunan stunting tetap dalam jalur yang tepat,” jelas Kepala  Hasto Wardoyo. oka/jpd

Editor: E. Ariana
Bagikan

Related Stories