Peradah Bangli “Ngejot” Galungan ke Penyandang Disabilitas

Kegiatan Peradah Ngejot di Yayasan Kupu-kupu Bali di Bangli, Senin, 2 Januari 2023. (Balinesia.id/jpd)

Bangli, Balinesia.id – Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Bangli (DPK Peradah Indonesia Bangli) kembali melaksanakan kegiatan ngejot atau berbagai menjelang hari suci Galungan. Kegiatan yang dilaksanakan Senin, 2 Januari 2023 tersebut menyasar penyandang disabilitas di Yayasan Kupu-kupu Bali di Bangli.

Ketua Peradah Bangli, I Nyoman Diana, mengatakan kegiatan Peradah Ngejot merupakan salah satu program kerja rutin di bidang sosial yang digulirkan setiap menjelang Galungan-Kuningan. “Pada kesempatan ini kami menyasar Yayasan Kupu-kupu Bali yang merupakan wadah bagi penyandang disabilitas. Kami merasa perlu mendukung yayasan melalui program Peradah Ngejot ini karena melihat programnya yang positif dalam mendukung potensi anak asuhnya mengembangkan diri,” katanya.

Ia menyebutkan, donasi berupa sembako yang disalurkan merupakan sumbangan dari masyarakat. Dalam program yang telah digulirkan sebanyak delapan kali sejak tahun 2018 itu, pihaknya menyatakan hanya bertindak sebagai fasilitator. “Kami hanya sebagai fasilitator. Sesungguhnya yang nyejot ini adalah masyarakat Bangli dan Bali, khususnya umat Hindu sebagai wujud solidaritas sosial kita,” terangnya.

Pemuda asal Desa Songan, Kintamani ini berkomitmen program Peradah Ngejot dapat terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, pihaknya memohon dukungan dan uluran tangan masyarakat sehingga dapat tetap bergerak.

“Melalui program ini kami mengajak masyarakat, khususnya umat Hindu memaknai Galungan dalam tindakan yang nyata, karena di luar sana masih banyak saudara kita membutuhkan dukungan kita. Khusus di Yayasan Kupu-kupu Bali, ke depan semoga kami dapat berpartisipasi dalam program mereka. Kami juga mengajak komunitas lain untuk turut ikut mendukung,” katanya sembari mengucapkan  terima kasih kepada para donator atas donasi yang terkumpul.

 

Mengembangkan Keterampilan Difabel Sejak Tahun 2000, Kini Kontrakan Kantor Habis

Sementara itu, Pengawas Yayasan Kupu-kupu Bali, Wayan Ardana, mengucapkan terima kasih atas kegiatan sosial yang dilakukan Peradah Bangli. Menurutnya, kegiatan sosial ngejot tersebut sangat baik dan perlu dilanjutkan. “Mewakili yayasan saya ucapkan terima kasih. Saya salut dengan Peradah Bangli karena jarang ada kegiatan seperti ini. Jiwa sosialnya baik, harapannya ke depan bisa ditingkatan,” kata dia.

Baca Juga:

Lebih jauh pihaknya mengatakan Yayasan Kupu-kupu Bali telah berdiri sejak tahun 2000. Selain memfasilitasi dan memberi pendampingan kepada penyandang disabilitas, mereka juga bergerak di bidang pendidikan dasar dan pengembangan keterampilan difabel. Kini, yayasan tersebut memiliki dua kantor yakni di Ubud dan Bangli. Adapun kantor di Bangli statusnya masih kontrak dan berakhir pada tahun 2023 ini.

“Tahun 2000 itu awalnya di Ubud, kemudian tahun 2008 ada di Bangli. Di sini (Bangli, red) saat ini kami mendampingi dan memberi fasilitas pendidikan pada 22 orang difabel yang secara aktif datang ke yayasan. Jika untuk memfasilitasi, seperti untuk kebutuhan kursi roda dan tongkat, ada ratusan yang tersebar di Bangli. Ada beberapa jenis difabel yang kami damping seperti polio, down syndrome, buta-tuli, mental illness,” kata dia.

Dalam beberapa tahun terakhir pihaknya pun mengakui ada dinamika dalam mengelola yayasan. Ketika pandemi Covid-19 menyebar, pembelajaran di yayasan pun sempat diberhentikan.

Di yayasan, para penyandang disabilitas diberikan pelajaran baca-tulis dan keterampilan membuat beragam pernak-pernik, mengukir, hingga melukis. Keterampilan yang diberikan diharap dapat memberikan mereka bekal dalam mengarungi kehidupan. Adapun produk kerajinan mereka turut dijual di artshop Yayasan Kupu-kupu Bali yang ada di Ubud.

“Yang dibutuhkan oleh yayasan saat ini adalah untuk dukungan operasional seperti sembako, karena mereka yang belajar di sini dapat makan siang. Bagi mereka yang menginap juga dapat makan tiga kali di sini. Selain itu kami juga membutuhkan kursi roda dan tongkat,” katanya.

Ardana juga meminta dukungan masyarakat karena tahun ini kantor mereka yang di Bangli masa kontraknya akan berakhir tahun ini. “Di sini kami masih kontrak, dan awal Maret ini akan habis. Kami sudah dapat tanah kontrakan baru, namun belum dibanguni. Untuk itu, kami juga berharap ada dukungan dan partisipasi dari dermawan dalam proses pembangunan di tempat yang baru,” harapnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories