Pemuda di Gianyar Bentuk Komunitas untuk Lestarikan Sungai

Para pemuda Gianyar yang tergabung dalam KPSDA Ginayar melaksanakan bersih-bersih di Sungai Petanu, Gianyar. (Istimewa)

Gianyar, Balinesia.id – Menjaga kelestarian sumber daya air, khususnya sungai menjadi visi utama Komunitas Peduli Sumber Daya Air (KPSDA) Kabupaten Gianyar. Komunitas yang belum lama ini dikukuhkan langsung oleh Bupati Gianyar, Agus Mahayastra itu kini aktif bergerak menjaga kebersihan aliran sungai di Kabupaten Gianyar.

Inisiator kegiatan ini adalah I Made Gde Suryawan, seorang pemuda asal Desa Kedisan, Gianyar. Kini ia dipercaya menahkodai KPSDA Gianyar yang telah terorganisis sejak Agustsu 2021 ini.

      Baca Juga:

“Awalnya kami hadir sebagai sekaa demen (komunitas, red) maplalian di tukadé. Kita melakukan gerakan sederhana dengan bersih-bersih sampah pkastik di Sungai Petanu,” katanya, Senin, 23 Agustus 2021.

Tanpa diduga, gerakan para pemuda di dalam komunitas itu pada akhirnya mendapat perhatian yang lebih luas. Kebetulan, Desa Kedisan kala itu memiliki program desa wisata dengan objek utamanya aliran Sungai Petanu. “Gayung bersambut, desa kala itu memiliki program pengembangan desa wisata bernama Ulu Petanu Waterfall, sehingga kami akhirnya membentuk Komunitas Peduli Sungai (KPS) Ayuning Ulu Petanu. Kelompok inilah yang kemudian di-SK-kan oleh desa,” katanya.

Baca Juga:

Dalam upaya pemanfaatan potensi bentang alam di desanya itu mereka kamudian berkomunikasi dengan pengelola tempat wisata Tukad Bindu, Denpasar. Pengelola banyak bertukar informasi dan mendapat masukan tentang tata kelola kawasan sungai. “Gerakan kami tidak lain karena kami melihat sumber-sumber mata air kita, terutama yang ada di sungai sudah banyak tercemar dari sampah plastic,” katanya.

Lambat laun, gerakan yang berskala desa itu semakin terhubung denga gerakan sejenis di desa lain, hingga akhirnya mereka menghimpun diri dalam sebuah wadah KPSDA Gianyar.

"Kita memang memilih mulai bergerak dari sungai karena kalau kita mulai dari perumahan, dengan kebiasaan masyarakat membuang sampah plastik sembarangan pasti, kita mungkin akan dicemooh lebih dulu. Ya, mudah-mudahan lewat bersihnya sungai dari sampah plastik masyarakat mulai malu membuang sampah plastik di jalan, di telabah (sungai), got, dan di mana pun semuanya bermuara ke sungai," katanya.

      Baca Juga:

Ia mengaku, setelah bergerak secara konsisten beberapa waktu ke belakang, kini pihaknya mulai mendapat manfaat dari gerakan sadar lingkungan itu. Sampah yang dibuang ke sungai berangsur-angsur berkurang dan sungai semakin bersih. "Kami saat ini fokus bergerak di sungai-sungai yang ada di lingkungan Banjar Bayad, dengan pilot project-nya sungai Ulu Petanu, beji-beji, saluran subak, bahkan sekarang mulai berkolaborasi dengan KPS yang ada di Bali untuk melakukan giat bersama," ucapnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories