Parade Nusantara Festival Imlek Hibur Ribuan Masyarakat Tabanan

Parade Nusantara Festival dalam merayakan Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2575 melibatkan berbagai suku dan etnis di Kabupaten Tabanan berlangsung meriah dan penuh suka cita, Minggu, 18 Februari 2024. (Prokopim Tabanan)

Tabanan, Balinesia.id - Parade Nusantara Festival dalam merayakan Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2575 mampu menghibur ribuan masyarakat di Tabanan Bali.

Parade Nusantara Festival dalam merayakan Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2575 melibatkan berbagai suku dan etnis di Kabupaten Tabanan tersebut, dipimpin Bupati Sanjaya berlangsung meriah dan penuh suka cita, Minggu, 18 Februari 2024.

Iringan parade dimulai dari Vihara Dharma Chattra, dipandu oleh pemeran tokoh Guru Tong Sam Cong dan muridnya Sun Go Kong, Cu Pat Kai dan Sha Wu Ching, menuju Jalan Gajah Mada dan diakhiri di Taman Bung Karno Tabanan.

Kemeriahan parade dimulai sore hari itu, dipandu murid-murid Tong Sam Cong, dihiasi berbagai iringan drumband, barisan dewi, penari sugriwa, barongsai dan Naga/liong, barong bangkung, pertunjukkan wushu, pasukan tombak, parade cece dan koko, adrah, parade cheongsam, hingga kuda lumping.

Ragam hiburan juga tak kalah ramai menghiasi seperti kolaborasi pertunjukkan barongsai, barong bangkung, kuda lumping dan tombak heidung/sumba, penampilan angklung, tari toraroret, tari dinding pemisah, adrah, wushu genta dewata, pertunjukkan lagu solo, line dance, pertunjukkan mandolin, lagu mandarin hingga tarian kreasi Bali.

Tak ketinggalan, festival juga dilengkapi dengan hidangan lontong Cap Go Meh sebanyak 2000 porsi yang melambangkan kebersamaan.

Ketua Indonesia Tionghoa (INTI) PC Tabanan Ferijanto Chonie menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan support yang terus diberikan Pemerintah dalam hal ini Bupati Tabanan dalam pelaksanaan kegiatan.

Acara diisi parade budaya di sekitaran Kota Tabanan, dan dilanjutkan dengan acara kesenian serta pembagian lontong Cap Go Meh kepada para undangan, dimana Bupati, Wakil Bupati nampak sangat menikmati hidangan. Pihaknya juga berharap, kegiatan ini bisa terus berlangsung di waktu mendatang.

Rasa bangga dan terharu warga Tionghoa pada hari bersejarah ini bisa melaksanakan festival Imlek dan Cap Go Meh untuk pertama kalinya di Kota Tabanan.

"Berkat dukungan Pemerintah Daerah dan jajaran serta seluruh masyarakat yang cinta damai," imbuhnya.

Mimpi warga Tionghoa mengadakan acara ini bisa terlaksana dengan baik dan rahayu, luar biasa. Ribuan lampion yang berwarna merah menghiasi kota Tabanan, mencerminkan penerangan, keindahan, kemakmuran dan kebahagian.

Demikian juga pintu gerbang yang berdiri kokoh menyambut warga Tabanan menuju kemakmuran.

"Ini spirit penghargaan terhadap keberagaman, dimana perbedaan yang dimiliki adalah sebuah berkah, keberagaman dan keniscayaan," tandas Bupati Komang Gede Sanjaya.

Tampak barisan depan Bupati Tabanan, Wakil Bupati Tabanan dan Istri, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan diwakili salah satu anggota, Tjokorda Anglurah Tabanan, jajaran Forkopimda, Sekda, para Asisten dan Kepala OPD serta Camat se-Kabupaten Tabanan, Dewan Pakar INTI Bali beserta para pengurus, Tokoh-tokoh masyarakat hingga para ASN, mengikuti parade dengan antusias.

Diharapkan, perayaan Tahun Baru Imlek ini, mampu menjadi tonggak sejarah baru bagi generasi ke depan, meskipun parade khusus ini baru pertama kalinya dilakukan di Provinsi Bali.

Namun, kontribusi dan solidaritas dari seluruh Pejabat Daerah dan masyarakat turut larut dan meliang-liang bersama. Spirit Baru dan Bhinneka Tunggal Ika ini, menjadi representasi dari Pemerintah Daerah dalam menempatkan semua nilai budaya dari berbagai etnis yang selaras dengan kehidupan sosial masyarakat yang ditempatkan pada posisi yang terhormat.


“Kita bisa lihat pada hari ini, semua saudara kita Tionghoa terlihat tersenyum dan tertawa gembira bisa merayakan hari raya dengan penuh suka cita," tandasnya.

Demikian juga nantinya jika ada perayaan budaya dari etnis maupun komunitas lainnya, kami tentunya akan sangat terbuka.

"Sungguh sangat luar biasa," ucapnya.

Bagi Sanjaya, spirit yang dibangun oleh Pemerintah Daerah di Era Jaya-Wira ini adalah spirit penghargaan terhadap keberagaman, dimana perbedaan yang dimiliki adalah sebuah berkah, keberagaman dan keniscayaan.

Untuk itu, pimpinan kebanggaan Tabanan tersebut, mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat selalu membangun kesadaran kemanusiaan. Tinggalkan pikiran-pikiran sempit berbasis etnis, suku dan agama, lahir dan hidup di tanah Tabanan.

Smua adalah saudara, Vasudeva Kutumbakam. Sejarah mencatat dengan begitu apik, terkait akulturasi budaya dan kekerabatan orang Tionghoa dengan orang Bali sebagai bukti bahwa kita semua ini pada dasarnya adalah bersaudara dan harus selalu harmonis.

Sanjaya mengajak untuk menjadikan kota Tabanan adalah rumah besar kita, bangun rumah ini dengan pondasi kebersamaan dan spirit jele melah, nyame gelah.

Di mana kaki dipijak, di situ langit dijunjung, di manapun kita, harus kita bersatu padu membangun Tabanan yang dicintai.

Dengan harapan keberlangsungan acara yang digelar saat ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sanjaya juga berpesan agar kegiatan serupa kedepannya bisa menjadi ikon serta wadah berkreasi bagi semua komponen masyarakat, khususnya di Tabanan.

 


Related Stories