NTP Tanaman Pangan dan Hortikultura Bali pada April 2022 Turun Lebih dari 2 Persen

Lahan pertanian di Bali. (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id - Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada April 2022 dibandingkan Maret 2022 turun sebesar 0,8 persen. Penurunan terjadi di subsektor tanaman pangan dan hortikultura Bali yang turun lebih dari 2 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat bahwa NTP Provinsi Bali pada bulan April 2022 adalah sebesar 93,69. Angka ini lebih rendah 0,8 persen dibanding NTP pada bulan Maret 2022 yang sebesar 94,44.

Penurunan NTP terbesar tampak pada dua subsektor, yakni subsektor tanaman pangan dan hortikultura yang masing-masing turun sebesar 2,59 persen dan 2,85 persen.

 “NTP subsektor tanaman pangan tercatat turun 2,59 persen dari 92,41 pada bulan Maret 2022 menjadi 90,02 pada bulan April 2022, sedangkan NTP subsektor hortikultura pada bulan April 2022 turun sebesar 2,85 persen,  dari  97,06 pada  bulan  sebelumnya menjadi  94,29,” terang Kepala BPS Bali, Hanif Yahya dalam rilis berita statistik Provinsi Bali, Senin, 9 Mei 2022.

Baca Juga:

Sementara itu, NTP dari tiga subsektor lainnya, yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan pada bulan April 2022 tercatat mengalami kenaikan. Kenaikan NTP tertinggi dialami subsektor peternakan yang naik setinggi 1,15 persen dari 97,14 (Maret 2022) menjadi 98,25 (April 2022).

Selanjutnya, subsektor tanaman perkebunan rakyat mencatat kenaikan NTP sebesar 0,27 persen dari 91,21 (Maret 2022) menjadi 91,46 (April 2022). “Untuk subsektor perikanan yang mencakup kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya pada April 2022 NTP-nya mencapai 100,17 atau naik setinggi 0,25 persen dari bulan lalu sebesar 99,92,” tambahnya.

Penurunan indeks NTP tidak hanya terjadi di Bali. Pada bulan April 2022, indeks NTP nasional juga tercatat turun sebesar 0,76 persen dari 109,22 (Maret 2022) menjadi 108,46 (April 2022). Indeks NTP Provinsi Kalimantan Selatan tercatat mengalami penurunan paling dalam, yaitu sebesar 2,21 persen, sedangkan NTP Provinsi  Kalimantan Barat  tercatat  mengalami kenaikan  yang paling tinggi, yaitu 1,44 persen. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories