Ekonomi & Pariwisata
Merchant QRIS Capai 16 Juta, Didominasi Pelaku UMKM
Denpasar, Balinesia.id - Jumlah merchant QRIS secara nasional telah mencapai lebih dari 16 Juta merchant dimana 90% diantaranya adalah pelaku usaha UMKM.
Karenanya, Bank Indonesia terus menggencarkan perluasan pembayaran digital melalui penggunaan QRIS di berbagai pasar dan pusat belanja termasuk di Provinsi Bali.
Asisten Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengungkapkan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) menjadi motor penggerak dalam mengintegrasikan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Tanah Air.
- Pertamina Pastikan Stok BBM Aman, Konsumen Diminta Tidak Panik
- Awali Penghijauan 10 Hektar Lahan Kritis TWA Batur, Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Pelatihan Penanaman
- Pejabat Sidak Ke SPBU, Apakah Program Digitalisasi Tidak Berfungsi?
Dijelaskan Filianingsih Hendarta, UMKM akan menjadi motor penggerak dalam mengintegrasikan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
"Akseptasi QRIS semakin meluas utamanya didukung oleh UMKM," Filianingsih Hendarta saat saat peresmian ”Digitalisasi Pembayaran dan S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS” di Pasar Galang Ayu, Pemogan, Kota Denpasar pada Sabtu, 9 April lalu.
Program ”Digitalisasi Pembayaran dan S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS” diiniasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dengan menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
- Cek Takjil di Perum Dalung Permai Badung, Balai BPOM Tak Temukan Bahan Berbahaya
- Tenun dan Tempe Diajukan Jadi WBTB UNESCO
- Kebijakan The Fed Dorong Mayoritas Aset Kripto Masuk ke Zona Merah
Kegiatan dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho; Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa; Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, serta jajaran perangkat Desa Adat Pemogan dan perwakilan pedagang pasar.
Implementasi Program Pasar S.I.A.P QRIS merupakan salah satu upaya dalam mendorong digitalisasi pembayaran guna mendukung inklusi ekonomi dan keuangan digital, khususnya pemberdayaan ekonomi UMKM.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menambahkan, salah satu fokus implementasi QRIS dilakukan pada sektor perdagangan ritel, khususnya di pasar tradisional.
Pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi masyarakat yang menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas antar manusia.
Pasar Galang Ayu dipilih dalam program S.I.A.P QRIS karena ekosistem digitalnya telah siap dan memadai, yakni meliputi penggunaan QRIS pada lebih dari 60% pedagang, kawasan kuliner, kawasan bermain anak hingga layanan parkir, semua kini sudah dilengkapi opsi pembayaran menggunakan QRIS. ***