Ekonomi & Pariwisata
Menteri Erick Thohir Tutup 70 BUMN, Teranyar Merpati Nusantara hingga Kertas Leces
Jakarta, Balinesia.id- Menteri BUMN Erick Thohir memastikan menutup 70 BUMN dalam rangka efisiensi transformasi bisnis dan visi digitalisasi agar perusahaan negara lebih sehat dan inovatif.
Dari 70 BUMN itu, teranyar, Erick Thohir telah menetapkan tujuh BUMN yang bakal ditutup.
Ketujuh BUMN tersebut antara lain PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).
"Kita sudah tutup 70 BUMN dan akan terus lakukan tetapi tidak mengurangi tenaga kerja," ujarnya dalam Orasi Ilmiah Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, dikutip dari Youtube Harian Surya, Senin, 29 November 2021.
- Canang Sari hingga Minyak Goreng Sumbang Inflasi Bali pada November 2021
- Tayang Desember, Simak Trailer Baru yang Ungkap Siapa Saja Musuh Spider-Man
- Wagub Cok Ace: Persaingan Antar-Destinasi Akibatkan Pertumbuhan Ekonomi Bali Terendah
Disebutkan Erick, tujuh perusahana plat merah itu, sudah tidak lagi beroperasi sejak tahun 2008. Hal itu karena kesulitan keuangan maupun macetnya inovasi bisnis.
Alasan disampaikan, dengan membiarkan perusahaan-perusahaan tersebut terus ada akan berdampak terhadap keuangan negara karena harus disuntik salah satunya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Ditegaskan, jika ada BUMN yang sudah tidak operasi dari tahun 2008, ya tetap harus ditutup karena itu realita tidak mungkin juga terjadi pemborosan.
"Karena itu kita sekarang terus menutup BUMN yang tidak efisien," Erick Thohir menegaskan.
Kendati begitu, Erick Thohir memastikan, pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan para pegawai BUMN dengan salah satunya tidak mem-PHK karyawannya.
"Kita tidak melalukan lay off (pengurangan karyawan), tetapi job desk ditambahkan. Tadinya dia berada di kantor, harus keluar sebagai sales untuk mengejar pertumbuhan nasabah seperti Mekar," katanya.
Erick menjelaskan, dengan restrukturisasi bisnis yang dilakukan pada tubuh BUMN, kinerja sejumlah perusahaan selama tahun ini menunjukkan pencapaian yang positif.
Hingga kuartal ketiga 2021, laba bersih yang diperoleh BUMN mencapai Rp61 triliun. Angka ini melonjak 1.933% year on year (yoy) dari tahun lalu sebesar Rp3 triliun.
"Kita bisa lihat hasilnya sekarang, 2020 tadi di kuartal ketiga itu Rp3 triliun, hari ini kuartal tiga Rp61 triliun. Artinya apa? Efisiensi, transformasi, perubahan bisnis model terbukti, proven di BUMN berjalan dengan baik," tutup Erick Thohir. (roh) ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 29 Nov 2021