Menteri Arifin Tasrif Tegaskan Pentingnya Sektor Swasta Dorong Energi yang Lebih Bersih

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif menegakan pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong transisi energi menuju energi yang lebih bersih di Indonesia. (Astra)

Jakarta, Balinesia.id -  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif menegakan pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong transisi energi menuju energi yang lebih bersih di Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat Astra Green Energy Summit 2021 yang digelar mengusung tema “Aksi Nyata Mewujudkan Lingkungan Berkelanjutan melalui Optimalisasi Energi” sebagai wujud dukungan Astra terhadap program konservasi dan efisiensi energi di lingkungan perusahaan-perusahaan Grup Astra.

Kegiatan dihelat Astra seiring dengan peringatan Hari Energi Dunia 2021, pada 5 November 2021.

Turut hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif, Koordinator Penyiapan Program Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Tony Susandy, S.T., M.B.A., dan Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong transisi energi menuju energi yang lebih bersih di Indonesia.

Sebagai perusahaan yang meguasai lini bisnis pada sisi pasokan dan pemanfaatan energi, Astra memiliki peran penting untuk bersinergi mendukung program dan kebijakan pemerintah Indonesia dalam membangun energi hijau.

"Dengan ikut terlibat secara langsung memberikan sumbangsih dalam kegiatan pengembangan EBT dan konservasi energi serta penerapan teknologi efisiensi energi di perusahaan,” ujar Menteri Arifin Tasrif.

Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah menambahkan kontribusi Grup Astra melalui program Astra Green Energy (AGEn) diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi efek perubahan iklim.

Harapannya, seluruh upaya pengelolaan energi melalui program AGEn dapat memberikan manfaat dalam mendukung penanggulangan dampak perubahan iklim di Indonesia lewat pengurangan emisi GRK sebesar 495.000 ton CO2 ekuivalen, penghematan energi sebesar 5.622 terajoule.

"Penurunan biaya operasional hingga Rp1,5 triliun sejak tahun 2015 hingga 2021,” tuturnya dalam sambutan secara virtual.

Astra sejak tahun 2015, Astra terus mengupayakan implementasi program penghematan energi dan percepatan penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) serta penerapan teknologi hemat energi melalui program AGEn.

Melalui program ini, Astra menjadikan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai salah satu acuan, khususnya tujuan ketiga belas tentang penanganan perubahan iklim.

Hal tersebut dilakukan pada kegiatan mitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan oleh perusahaan Grup Astra dengan salah satu fokus pada kontribusi terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mendukung tercapainya peta jalan energi sesuai Rencana Umum Energi Nasional dan penurunan emisi GRK sesuai Nationally Determined Contribution Indonesia. (roh)


Related Stories