Kota Denpasar Alami Inflasi 0,31 Persen

BPS Provinsi Bali merilis data statistik ekonomi Bali bulan November 2022. (Balineisa.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id – Setelah mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada bulan Oktober 2022, Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi pada bulan November 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali dalam rilis berita statistik bulan November yang digelar secara daring, Kamis, 1 Desember 2022 menerangkan angka inflasi Kota Denpasar pada perhitungan November 2022 adalah sebesar 0,31 persen. Hal ini  ditunjukkan dengan  peningkatan  Indeks Harga  Konsumen  (IHK) dari 112,30 pada Oktober 2022 menjadi 112,65 pada November 2022.

Sementara itu, jika ditinjau dari tahun kelender, tingkat inflasi tahun kalender Kota Denpasar pada bulan November 2022 adalah sebesar 5,95 persen. Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 6,75 perse.

Baca Juga:

Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, menerangkan bahwa dari   sebelas   kelompok  pengeluaran yang dihitung untuk mengukur inflasi Kota Denpasar, empat di antaranya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi dicatat oleh kelompok IV yakni kelompok perlengkapan,  peralatan, dan  pemeliharaan rutin rumah tangga. Besar angka inflasinya adalah sebesar 3,34 persen.

Selanjutnya, penyumbang inflasi tertinggi kedua adalah kelompok pengeluaran VIII yang terdiri dari rekreasi, olahraga, dan budaya dengan tingkat inflasi sebesar  0,88 persen. “Ketiga ada kelompok XI yakni perawatan  pribadi dan jasa lainnya, sebesar 0,86 persen dan kelompok I meliputi makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29 persen,” terangnya.

Sementara itu, dua kelompok pengeluaran mereka catat mengalami deflasi. Dua kelompok yang dimaksud adalah kelompok VI atau transportasi sebesar -0,59 persen dan kelompok II yakni pakaian dan alas kaki sebesar -0,09 persen.

Lima kelompok pengeluaran  lainnya  yaitu kelompok  III  yaitu perumahan,  air, listrik,  dan  bahan bakar  rumah tangga; kelompok V yakni kesehatan; kelompok VII yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok IX yakni pendidikan; dan kelompok X yakni penyediaan makanan dan minuman atau restoran tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan.

“Dari 90 kota amatan inflasi nasional tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Ambon sebesar 1,15 persen, sementara deflasi terdalam tercatat di Kota Tanjung Pandan sebesar -0,64 persen. Jika diurutkan dari  inflasi  tertinggi maka  Kota Denpasar dengan inflasi setinggi 0,31 persen menempati urutan ke-19 dari 62 kota yang mengalami inflasi,” jelasnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories