Bali Community
Denpasar Inflasi 1,09 Persen pada Januari 2022
Denpasar, Balinesia.id – Kota Denpasar mencatat inflasi 1,09 persen pada bulan Januari 2022. Inflasi disebabkan adanya peningkatan indek harga konsumen dari 106,32 dari sebulan sebelumnya menjadi 107,48.
“Tingkat inflasi tahun kalender atau year to date juga tercatat sama dengan tingkat inflasi bulan Januari 2022, yakni 1,09 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun antara Januari 2022 terhadap Januari 2021 tercatat setinggi 2,34 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya dalam Rilis Berita Statistik, Rabu, 2 Februari 2022.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/pemerintah-perpanjang-insentif-pajak-hingga-akhir-semester-tahun-2022
- https://balinesia.id/read/presiden-jokowi-ingin-infrastruktur-jalan-diintegrasikan-kawasan-wisata
- https://balinesia.id/read/imlek-kongco-batur-jalankan-dua-tradisi
Lebih rinci, ia mengatakan dari 11 kelompok pengeluaran, sembilan di antaranya tercatat mengalami inflasi. Kelompok I yang meliputi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami inflasi tertinggi, yakni setinggi 1,88 persen. Kemudian, kelompok pengeluaran III yang meliputi perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menempati posisi kedua, yakni setinggi 1,62 persen.
Inflasi tertinggi ketiga dicatat kelompok VIII yakni rekreasi, olahraga, dan budaya, yakni setinggi 1,46 persen. Selanjutnya, kelompok IV yang terdiri dari perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi setinggi 1,24 persen.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/implementasikan-nilai-tumpek-kandang-ribuan-benih-ikan-ditebar-di-oos-campuhan
- https://balinesia.id/read/cok-ace-bangun-solidaritas-dan-kesetaraan-kemampuan-lembaga-adat
- https://balinesia.id/read/rupiah-berpotensi-merosot-hingga-rp-14-400
Kelompok II yang terdiri dari kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi setinggi 1,22 persen, sementara kelompok XI yakni perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi setinggi 0,91 persen. Adapun kelompok X yang terdiri dari penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi setinggi 0,87 persen.
“Kelompok IX yaitu pendidikan mencatat inflasi setinggi 0,75 persen dan kelompok V yakni kelompok kesehatan mengalami inflasi setinggi 0,55 persen,” kata Hanif Yahya.
Sementara itu, dua kelompok pengeluaran yang mencatat deflasi adalah kelompok VII, yakni informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang mencatat deflasi sedalam 0,23 persen, sedangkan kelompok VI, yakni transportasi mencatat deflasi sedalam 0,14 persen,” katanya.
Lebih jauh, secara nasiinal, dari 90 kota yang dihitung indeks harga konsumen (IHK), tercatat ada 85 kota mengalami inflasi, sedangkan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Kota Sibolga, Sumatera Utara mencatat inflasi tertinggi nasional, yakni setinggi 1,53 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Manokwari, Papua Barat setinggi 0,02 persen. “Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati urutan ke-13 dari 85 kota yang mengalami inflasi,” kata Hanif Yahya. jpd
