BI Bali Gandeng Kemenparekraf dan BPD Bali Gelar Pameran UMKM Bertajuk Bali Bangkit S.I.A.P QRIS

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho bersama Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno, serta pihak BPD Bali dan Bandara Ngurah Rai berfoto di depan pameran UMKM bertajuk Bali Bangkit di Bandara Internasional Ngurah Rai. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id  - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf), PT Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyelenggarakan kegiatan Showcase Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam bentuk festival dan pameran produk UMKM kuliner dan kriya khas Bali di sepanjang koridor kedatangan domestik Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Ajang ini untuk mendorong terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendukung pemulihan ekonomi regional dan nasional. Selain itu juga  merupakan kegiatan pre-event perdana dari perhelatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang diselenggarakan secara nasional mulai Januari 2022 hingga puncaknya pada Juli 2022.

Baca Juga:

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan tema yang diangkat memiliki makna untuk membangkitkan perekonomian Bali. 
”UMKM yang Sehat, Inovatif, Aman Pakai QRIS akan mampu mengakselerasi geliat ekonomi Bali, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers, Senin 17 Januari 2022.

Menurut Trisno Nugroho, bandara sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan ke Bali, secara khusus dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan, antara lain sebagai simbol bahwa QRIS merupakan kanal pembayaran nirsentuh yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal telah tersedia dan dapat digunakan oleh masyarakat sejak menginjakkan kaki di wilayah Bali.

Saat ini tercatat lebih dari 400 ribu merchant di Bali telah menyediakan QRIS dan menjadikan Bali peringkat ke delapan secara nasional dengan jumlah merchant QRIS terbesar. Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Festival UMKM diadakan selain untuk mempromosikan dan berjualan produk UMKM kepada wisatawan yang datang ke Bali, juga untuk mendukung kegiatan G-20 di Bali.

“Gelaran festival dan pameran produk UMKM kuliner dan kriya khas Bali ini telah dimulai sejak 28 Desember 2021 dan melibatkan 50 UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dekranasda Bali, BPD Bali dan marketplace Balimall.id, yang terdiri atas 18 kerajinan, 10 fashion, 18 makanan/minuman, dan 4 herbal,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, yang secara langsung melakukan peninjauan dan experience bertransaksi dengan QRIS pada beberapa produk dari UMKM kuliner dan kriya khas Bali.

Sandiaga Uno menyampaikan bahwa kegiatan showcase QRIS memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong penguatan ekosistem digital, khususnya pada sektor ekonomi kreatif karena menyasar langsung pelaku usaha maupun para wisatawan yang berkunjung di Bali. “Dengan QRIS yang terdistribusi secara masif, maka bukan hanya kita meningkatkan kapasitas dari UMKM dan pelaku usaha di sini, tapi kita juga mematuhi protokol kesehatan pasca pandemi, sehingga kita bisa menjaga angka penularan Covid-19 terkendali dan pada akhirnya mempercepat travel corridor pariwisata,” katanya.

Selain itu, dirinya ingin lapangan kerja tercipta kembali. Sektor pariwisata akan menambah lapangan kerja sebanyak 400 ribu dan ekonomi kreatif 700 ribu. Oleh karena itu, Bali diharapkan bisa mengambil porsi tersebut untuk menciptakan lapangan kerja. “Ini adalah program tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu dan secara tegas harus berpihak pada UMKM yang kita pahami kebutuhan rakyat sekarang," jelas Sandi Uno.

Ia berharap dengan diselenggarakan Presidensi G20 mendatang, dimana pada penyelenggaraan tersebut akan diadakan event-event yang melibatkan UMKM juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali. “Ini orientasi kebangkitan kita, dengan adanya G20 nanti kita pastikan UMKM kita semakin menggeliat dan bangkit karena banyak event. Event ini harus diarahkan ke Bali, karena Bali salah satu provinsi yang masih minus tahun lalu, tahun ini Bali diharapkan tumbuh positif," katanya.

Baca Juga:

Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, SH., MH. menyampaikan bahwa Pojok UMKM BPD Bali Madolan merupakan program untuk memperluas pasar UMKM. “Program ini merupakan industri kreatif termasuk juga pemberdayaan UMKM serta upaya dari BPD Bali untuk mengenalkan UMKM pada pangsa pasar nasional maupun internasional,” katanya.

Dikatakan, hal ini juga sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia dimana Perbankan diharapkan pada tahun 2024 porsi pembiayaan pada UMKM mencapai 30 persen, namun BPD Bali sendiri sampai Desember 2021 porsi pembiayaan terhadap UMKM mencapai 45 persen. Tidak hanya program pembiayaan, pihaknya juga akan terus meningkatkan pendampingan kepada UMKM karena ekosistem harus dibangun dan disinergikan ke digital.

Terkait pembayaran dengan QRIS, untuk memberikan apresiasi kepada pengguna, pihaknya juga memprogramkan untuk memberikan hadiah kepada penyedia merchant QRIS BPD Bali. “Ini juga bagian dari tool scoring bagi perbankan, apabila transaksi QRIS banyak akan gampang tau penjualan dari UMKM, serta merchant penyedia juga nanti akan diberikan reward sesuai dengan kriteria yang ditentukan,” katanya. pnd/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories