Berjalan Sehari, Provinsi Bali Tembus 15,43 Persen Target Layanan KB Sejuta Akseptor

Layannan KB Sejuta Apsektor yang digulirkan Perwakilan BKKBN Bali di Kabupaten Badung. (Balinesia.id/Istimewa)

Badung, Balinesia.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merilis Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) gratis di seluruh Indonesia dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022, Rabu, 15 Juni 2022.

Sehari berjalan, Provinsi Bali langsung menembus 15,43 persen dari target layanan provinsi yang dicanangkan sebanyak 9.815 akseptor. “Provinsi Bali mendapat target merealisasikan 9.815 akseptor dan pada hari pertama telah terealisasi 15,43 persen atau sebanyak 1.514 akseptor,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih kala meninjau pelaksanaan PSA di Klinik Sadajiwa, Desa Sembung, Badung dan Praktek Mandiri Bidan, Bidan Yan Mona Fridayanthi A.Md.Keb, Denpasar.

Baca Juga:

Data capaian tersebut didapatkan dari hasil pengamatannya melalui pelaporan dashboard Perwakilan BKKBN Bali. Berdasarkan data tersebut, Sukardiasih pun optimistis pihaknya dapat merampungkan 100 persen target, bahkan lebih. 

Pihaknya menambahkan PSA gratis akan dilaksanakan di semua titik layanan kesehatan dan KB, baik itu di rumah sakit, Puskesmas, praktik mandiri bidan, klinik swasta, maupun melalui Kader IMP. 
Pada waktu yang sama, Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono, Ak., M.EcDev mengatakan, pelayanan PSA dalam rangka Harganas 2022 dilaksanakan di setiap titik lebih dari sejuta. Hal ini diharapkan sejalan dengan nama program tersebut sebagai gerakan KB Sejuta Akseptor.

Menurutnya, pelayanan KB ini penting karena dapat mengatur jarak kelahiran anak. Pengaturan jarak kelahiran anak dapat mencegah terjadinya stunting. Untuk itu, BKBBN yang saat ini menjadi koordinator pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting, gencar melakukan pencegahan stunting dengan mengurangi risiko stunting yang salah satu diakibatkan dari jaraknya kelahiran terlalu dekat.

“Melalui kegiatan ini kami harapkan sekarang tidak hanya membatasi dua anak, tapi kita bicara kualitas KB. Jika ingin keluarga berkualitas gunakan KB untuk bisa mengatur jarak lahir sehingga melahirkan anak yang sehat,” katanya.

Sementara itu, dalam pembukaan program tersebut di RSAL dr. Ramelan, Surabaya, Jawa Timur pada hari yang sama, Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengatakan program PSA dilaksanakan untuk meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur. “Kami ingin bisa mendekatkan layanan KB kepada masyarakat, memberikan layanan terbaik kepada masyarakat untuk bisa menjadi keluarga berkualitas,” kata dia.

Pihaknya berpesan agar Indonesia, khususnya remaja dapat merencanakan kehidupan berkeluarga dengan matang agar bisa mencegah terjadinya stunting. “Banyak sekali dampak negatif dari stunting, jadi, kalau mau hamil harus direncanakan. Saat ini, sebanyak 36 persen remaja mengalami anemia. Kalau tidak disiapkan dari sekarang nanti bisa melahirkan bayi stunting,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories