Beri Model Konservasi Lingkungan, Yayasan IDEP Gelar Pekan Masyarakat Tangguh

Yayasan IDEP Selaras Alam menjelaskan program Pekan Masyarakat Tangguh, Senin, 9 Mei 2022. (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id - Yayasan IDEP Selaras Alam menyelenggarakan Pekan Masyarakat Tangguh untuk peringatan usia lembaga yang ke-23 tahun. Acara diselenggarakan dari tanggal 9-15 Mei 2022 itu akan memberikan model contoh bagi masyarakat umum untuk memanfaatkan alam secara berkelanjutan. 

“Latar belakang kegiatan kami yaitu rasa syukur bahagia kami untuk menyambut hari jadi kami. Pekan Masyarakat Tangguh menjadi salah satu ajang menyebarluaskan ilmu kesiapsiagaan bencana dan permacultur menuju masyarakat yang lebih Tangguh,” kata perwakilana organisasi, Ni Made Sri Handayani di Denpasar, Senin, 9 Mei 2022.

Ia mengingatkan agar masyarakat, khususnya masyarakat Bali agar tidak terlena dengan kata Bali sebagai surga dunia. “Kita perlu sadar bahwa Bali punya kerapuhan dan kerentanan terhadap bencana. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat umum lebih menyadari Bali perlu diperhatikan, bahwa ada resiko yang mengancam,” katanya.

Baca Juga:

Sebagai contoh, ketika pandemi Covid-19 terjadi, ekonomi Bali runtuh yang menciptakan efek domino hilangnya pekerjaan masyarakat, terutama di sektor pariwisata. Berpijak pada kondisi itu, Ketua Panitia Kegiatan, Edward Angimoy, menilai bahwa pariwisata adalah sektor yang rapuh bagi kelangsungan ekonomi Bali.

“Ternyata pariwisata itu rapuh untuk sistem perekonomian masyarakat Bali, padahal Bali punya potensi pertanian yang cukup tinggi," katanya.

Edward melanjutkan, melalui Pekan Masyarakat Tangguh pihaknya nanti akan mencoba menampilkan seluruh model seperti model desain bagunan yang berkelanjutan, model pendidikan, serta model penanggulan bencana berbasis masyarakat lokal. "Ini akan menjadi etalase tempat masyarakat untuk melihat apa saja yang baik dan patut ditiru. Namun, dengan penyesuaian lokal, karena model belum tentu bisa di terapkan sama di suatu daerah,” kata dia.

Ia berharap dengan kegiatan ini bisa mengurangi masyarakat Bali dari ketergantungan kepada pariwisata secara penuh dengan mulai memanfaatkan potensi di luar seperti pertanian sehingga masayarakat menjadi tangguh. oka

Editor: E. Ariana

Related Stories