Begini Cara Bandara Ngurah Rai Hemat Energi Listrik dan Turunkan Emisi Gas Kaca

Tidak hanya berhasil melaksanakan penghematan energi, Bandara Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2. (humasbandarangurahrai)

Badung, Balinesia.id - Bandara Ngurah Rai Bali menjadi bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi sehingga mampu menurunkan emisi gas kaca dan melakukan penghematan biaya listrik cukup besar.

Melalui berbagai upaya yang diimplementasikan dalam sistem manajemen energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil melakukan penghematan energi sebesar 26.592 MWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 27,8 miliar.

"Pada rentang tahun 2020 hingga 2022,"ujar Direktur Teknik PT Angkasa Pura I Lukman F. Laisa dikutip dari keterangan tertulis Jumat 23 Juni 2023.

Dikatakan Lukman F.Laisa, penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44% dalam rentang periode 2 tahun terakhir.

Tidak hanya erhasil melaksanakan penghematan energi, Bandara Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.

Guna mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030 melalui program ENDC (Enhanced Nationally Determine Contribution), Angkasa Pura I juga telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara Ngurah Rai Bali.

 

Dicontohkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa solar panel system atau photovoltaics dengan kapasitas maksimal hingga 155 kWp.

Kemudian, instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED, serta desain arsitektur terminal bandara yang mendukung implementasi program penghematan energi.

Energy Management Insight Award tersebut sekaligus melengkapi capaian yang berhasil diraih sebelumnya oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di bidang efisiensi energi, yakni Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM).

Disebut-sebut, Bandara Ngurah Rai Bali mengklaim mampun melakukan penghematan biaya listrik hingga Rp27,8 Miliar dan menjadi bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

Dalam penghargaan yang diterima pada Oktober 2022 tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali diganjar Peringkat 1 pada "Kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Sub Kategori Gedung Besar".

"Berbagai capaian yang berhasil diraih ini menjadi dorongan bagi Angkasa Pura I untuk terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi nyata dalam konservasi energi, penurunan gas rumah kaca, serta pelestarian lingkungan," pungkas Lukman F. Laisa.  

Diketahui, Bandara I Ngurah Rai Bali, salah satu bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I, berhasil meraih penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023 yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM).

Penghargaan ini diperuntukkan bagi pelaku industri dan entitas usaha lintas sektor di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan.

Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan.

Dijelaskan, Bandara Ngurah Rai merupakan salah satu bandara Angkasa Pura I yang secara konsep dan operasional kebandarudaraan sangat memperhatikan aspek manajemen energi serta pelestarian lingkungan hidup.  ***
 


Related Stories