Krama Desa Adat Sangsit Dangin Yeh Ngenteg Linggih di Pura Gunung Sekar

salah satu rangkaian upacara Ngenteg Linggih di Pura Gunung Sekar, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Buleleng (Balinesia.id)

Buleleng, Balinesia.id – Usai pelaksanaan renovasi pada empat palinggih di Pura Gunung Sekar, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Desa Giri Emas Kecamatan Sawan, Buleleng, krama desa adat setempat melaksanakan Upacara Ngenteg Linggih. Puncak upacara dilaksanakan pada Saniscara Wuku Landep yang bertepatan dengan Purnama Sasih Sadha, 3 Juni 2023 lalu.

Kelian Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Jro Mangku Wayan Gunawan mengatakan keempat palinggih di Pura Gunung Sekar yang direnovasi adalah palinggih utama dan sangat disakralkan di pura tersebut. “Keempat palinggih tersebut berkaitan dengan upacara ngusabha Bukakak yang sudah menjadi tradisi di desa kami. Baru saat ini kami dan warga sepakat melakukan perbaikan terhadap palinggih tersebut, hal ini mengingat kondisi palinggih yang sudah patut untuk diperbaikan,” katanya.

Baca Juga:

Dijelaskan bahwa Upacara Ngenteg Linggih dilaksanakan dengan berbagai prosesi dan tahapan. Pada bulan April 2023 dilaksanakan proses mapiuning, macaru, dan ngadegang taring. Selanjutnya pada bulan Mei 2023 dilakukan nunas tirta di beberapa tempat suci dan pura yang tersebar di Bali dan Jawa. 

Lebih jauh, Jro Mangku Wayan Gunawan menjelaskan bahwa Pura Gunung Sekar merupakan salah satu pura yang di-sungsung oleh masyarkat Sangsit Dangin Yeh. Konon, ada sejumlah kisah yang masih diyakini sampai saat ini terkait keberadaan pura tersebut.

“Jadi, pada zaman kekuasaan Sri Jaya Sakti, untuk memonitor keamanan di wilayah Kuta Jaya Pura, maka beliau membuat pesanggrahan dengan palinggih pemujaan terhadap Dewa Sambu. Tempat ini dibangun pada sebuah gunung kecil dan dipelihara oleh Ki Hulu Sekar sehingga pasanggrahan ini lebih dikenal dengan nama Pura Gunung Sekar,” tutur Gunawan.

Baca Juga:

Secara arsitektur, di pura ini terdapat Palinggih Sri Jaya Sakti, Palingggih Ida Ayu Mengkog yang adalah permaisurinya, dan bangunan palinggih untuk memuja Hyang Siwa Sambu. Bukti-bukti lain yang terkait dengan pemujaan Dewa Sambu di semenanjung utara Pulau Bali itu adalah dengan dibangunnya Palinggih Celeng Kekehan pada Pura Gunung Sekar.

“Nah selain arsitektur ada, sebuah penelitian tinggalan arkeolog di Pura Gunung Sekar oleh Kementerian tahun 2018 yang secara langsung meneliti tentang tinggalan arkeolog seperti stamba, lingga, arca Ganesha, arca binatang, relief Cili, dan gaya arsitektur bangunan Pura Gunung Sekar tersebut," tambahnya dalam upacara yang dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Widya Tanaya Kerthi dari Geria Giri Lawis Sari Desa Gitgit. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories