Bank Indonesia: Pasar Tradisional Jadi Prioritas Perluasan Digitalisasi QRIS

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, saat kegiatan digitalisasi pembayaran dan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional bertajuk "Bali Bangkit Melalui Belanja Digital Senin (1/8/2022). (Humas BI Bali)

Denpasar, Balinesia.id - Pasar tradisional menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS yang meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas orang.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, saat kegiatan digitalisasi pembayaran dan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional bertajuk "Bali Bangkit Melalui Belanja Digital Senin (1/8/2022).

Kata Trisno Nugroho, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, pasar tradisional menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi seperti QRIS.

Meningkatnya aktivitas transaksi jual beli di pasar tentu akan meningkatkan produktivitas sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lanjut Trisno Nugroho, kelancaran ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga perlu dijaga agar tercipta kestabilan harga, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali sekaligus untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS di masyarakat, Bank Indonesia juga telah menyiapkan 3.000 buah " Paket Cabai dan Bawang” hanya dengan harga Rp5.000,- bagi yang berbelanja menggunakan QRIS di 10 pasar tradisional dibawah Perumda Pasar Sewakardarma.

Untuk itu, Bank Indonesia Provinsi BI Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar dan industri perbankan terus mendorong perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh sektor termasuk pasar tradisional.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma Kota Denpasar yang ke-28 berłempat di Plaza Pasar Badung, telah diadakan kegiatan digitalisasi pembayaran dan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS.

Kegiatan dihadiri Walikota Denpasar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Ketua DPRD Kota Denpasar, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan perwakilan pengelola/pedagang pasar tersebut menandai secara resmi implementasi digitalisasi pembayaran berbasis QRIS di 1 6 (enam belas) pasar tradisional kelolaan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.

Pada bulan Juni 2022, tekanan inflasi Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional. Beberapa penyumbang inflasi tertinggi adalah komoditas pokok kebutuhan sehari-hari antara lain aneka cabai, bawang merah dan tomat.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, melakukan experience bertransaksi langsung dengan QRIS.

Apresiasi disampaikan kepada Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali serta Pasar Sewakadarma dalam penerapan digitalisasi ini yang diharapkan akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan nasional. ***
 


Related Stories