64 Peternak Terima Bantuan Kementerian Pertanian

Dewa Made Indra memberikan bantuan Kementerian Pertanian RI kepada para peternak. (Balinesia.id/istimewa)

Denpasar, Balinesia.id – Sebanyak 64 orang peternak dari Denpasar, Gianyar, Jembrana, Klungkung dan Tabanan yang sapinya terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) menerima bantuan Kementerian Pertanian. Bantuan diserahkan kepada para peternak berupa uang tunai pada Senin, 19 September 2022.

Bantuan berupa uang tunai diserahkan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra setelah menerima dari Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian, Syamsul Maarif bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali di Denpasar. 

Syamsul Maarif mengatakan bantuan tersebut merupakan cara pemerintah pusat untuk merangsang motivasi peternak untuk berternak sekaligus mencegah penyebaran PMK. “Pemerintah akan selalu hadir di tengah peternak jika dibutuhkan,” katanya.

Baca Juga:

Adapun sapi para peternak dipotong secara bersyarat dan pemerintah kemudian membayar setiap ekor sapi yang dipotong seharga Rp10 juta. Menurut Syamsul Maarif, keseluruhan sapi yang dipotong bersyarat di Bali adalah 412 ekor yang dimiliki oleh 150 peternak. Ada pun saat itu diberikan bantuan kepada 139 ekor sapi yang dimiliki oleh 64 peternak dari Denpasar, Gianyar, Jembrana, Klungkung dan Tabanan. 

“Sementara sisa bantuan untuk sekitar 273 ekor sapi yang dimiliki oleh 86 peternak dari Badung dan Buleleng sudah disalurkan sebelumnya. Mengenai mekanisme bantuan sendiri harus diterima langsung oleh peternak dan tidak boleh diwakilkan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mengapresiasi kinerja cepat Pemprov Bali dalam menyalurkan bantuan tersebut. Menurutnya Bali adalah provinsi pertama yang menyalurkan bantuan kepada para peternak, meskipun angka PMK terbesar tidak di Bali.

Dewa Made Indra menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang sudah merealisasikan janjinya dengan memberikan bantuan kepada sekitar 412 peternak yang sudah setuju untuk memotong sapi mereka dengan bersyarat sesuai program pemerintah pusat.

“Ini bukanlah perjuangan yang sebentar dan memerlukan waktu yang cukup lama, karena kami harus terus melobi Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, red),” katanya.

Pada kesempatan itu, Dewa Made Indra turut mengingatkan agar para peternak merawat sisa sapi mereka, dengan menjaga kebersihan sapi dan kandang. Dikatakannya, PMK seperti virus Covid-19 yang cepat menyebar sehingga kebersihan perlu dijaga. “Dengan pemotongan sapi-sapi ini tidak berarti PMK sudah hilang, jadi tetap harus terus dijaga kebersihan sapi dan kandangnya,” jelasnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories