Putri Suastini Koster: Jaga Taksu Bali

Ny. Putri Suastini Koster ikut menari dengan anak-anak di Jero Tumbuk, Karangasem. (Ny. Putri Suastini Koster ikut menari dengan anak-anak di Jero Tumbuk, Karangasem.)

Karangasem, Balinesia.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mengingatkan masyarakat untuk menjaga taksu Bali. Upaya menjaga taksu Bali itu dapat dilakukan dengan menjaga seni budaya yang ada.

Taksu Bali adalah seni, budaya, adat, dan tradisi. Taksu Bali akan hilang bila seni, budaya, adat, dan tradisi tak dilestarikan,” katanya saat mengunjungi Yayasan Bali Kuna Santi (Jero Tumbuk) di Desa Selat, Karangasem, Minggu, 26 Maret 2023.

Baca Juga:

Saat berkunjung ke Jero Tumbuk dan menyaksikan anak-anak begitu bersemangat belajar menari, ia mengaku sangat lega dan optimistis tari Bali akan tetap lestari dengan proses regenerasi yang berjalan baik. Oleh karena itu. Ia pun mendorong anak-anak tetap semangat dalam mempelajari dan menekuni ragam seni dan budaya Bali. 

Meskipun setiap anak nantinya menekuni profesi sesuai dengan cita-cita, penguasaan seni dan budaya tetap akan bermanfaat. “Misalnya ada yang menjadi dokter atau profesi lainnya. Tiba-tiba harus tugas ke luar negeri dan diminta menari, tentunya anak-anak akan bangga kalau bisa menari,” katanya yang kala itu langsung turun menari bersama anak-anak yang sedang latihan menari Tari Pendet.

Baca Juga:

Pada kesempatan itu, Bunda Putri menyampaikan apresiasi atas kepedulian pihak-pihak yang terpanggil untuk membuat pusat pelatihan seni dan budaya. Ia menambahkan, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster juga menaruh perhatian terhadap upaya pelestarian seni, budaya dan tradisi.

“Ada kegiatan Bulan Bahasa Bali dan Bapak Gubernur juga tengah menggarap Pusat Kebudayaan Bali yang nantinya menjadi tempat pementasan seni dan budaya Bali dengan ribuan penonton,” kata dia.

Baca Juga:

Sementara itu, Pendiri Yayasan Bali Kuna Santi, I Gusti Lanang Muliarta menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ny. Putri Koster. “Yayasan ini didirikan pada Agustus 2020 dan aktif bergerak dalam penguatan seni dan budaya. Yayasan ini membuka kelas menari, gender, nyurat aksara, rindik, mawirama hingga yoga,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories