Pembangkit Listrik
Selasa, 09 Januari 2024 14:39 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Saat ini kebutuhan energi Indonesia berasal dari energi fosil. Namun, ternyata energi fosil ini juga diyakini atau diketahui berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Salah satu metode mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan transisi energi, melansir laman EBTKE Conexid Kementerian ESDM adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dianggap menjadi solusi ramah lingkungan. Pasalnya dapat alternatif energi listrik yang memanfaatkan energi geothermal atau energi panas bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan sistem teknologi yang mengubah energi panas bumi menjadi energi listrik. Di Indonesia potensi panas bumi diketahui melimpah sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan (EBT).
Salah satu penyebab banyaknya potensi panas bumi ini tak lepas dari posisi Indonesia yang dilewati oleh cincin api atau ring of fire, sehingga pemanfaatannya harus lebih didorong untuk alternatif energi menggantikan fosil.
Dilansir dari publikasi ilmiah geothermal energy dengan judul Power Plan Teknologi and Direct Application dari journal Renewable and Sustainable Energy Review volume 94 sejauh ini ada empat jenis PLTP yang ada di dunia.
PLTP Dry Steam mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan. Di mana sistem ini dipakai jika fluida thermal yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Nantinya uap langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak untuk memutar generator dan menghasilkan energi listrik.
PLTP ini diaplikasikan jika sumur produksi panas bumi di suatu kawasan mengandung kadar air yang lebih tinggi daripada uap keringnya. Cara kerjanya air yang sangat panas tersebut dialirkan ke atas melalui pipa sumur produksi melalui tekanannya sendiri.
Karena mengalir ke atas tekanan menurun yang menyebabkan beberapa bagian dari air menjadi uap. Uap yang telah terpisah kemudian dialirkan untuk memutar turbin. Saat ini sudah ada 12 unit pembangkit listrik dengan tipe single flash yang diaplikasikan di Indonesia dengan kapasitas 660 MW.
PLTP ini merupakan peningkatan dari PLTP Single Flash, output daya listriknya pun dapat dinaikkan hingga 25% dengan kondisi fluida panas bumi yang sama. Sehingga jika dibandingkan dengan PLTP Single Flash investasinya lebih mahal dan kompleks.
PLTP satu ini dioperasikan jika fluida terminal di sumber panas bumi memiliki temperatur rendah. Cara kerjanya air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan fluida kerja atau senyawa organik yang bertitik didih rendah pada alat penukar panas.
Fluida kerja tersebut kemudian menjadi panas dan berubah menjadi uap. Uap yang dihasilkan di dalam pertukaran panas tersebutlah yang digunakan untuk memutar turbin dan menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Dilansir dari situs web Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), fluida dalam energi panas bumi disebut sebagai fluida thermal yang memiliki suhu antara 240 derajat celsius hingga 310 derajat celsius.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 09 Jan 2024