balinesia.id

Kejar Kekebalan Kelompok, 23,3 Juta Orang Telah Terima Vaksin Lengkap

Minggu, 08 Agustus 2021 12:16 WIB

Penulis:E. Ariana

Editor:E. Ariana

Nakes.jpg
Vaksinasi ketiga bagi para tenaga kesehatan di RSUP Sanglah denpasar (Istimewa)

Jakarta, Balinesia.id - Pemerintah terus bergerak melakukan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok. Per Sabtu, 7 Agustus 2021, vaksin lengkap telah disuntikkan pada 23.345.264 orang Indonesia.

Angka tersebut bertambah 453.440 orang dari hari sebelumnya. Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebagaimana dihimpun Trenasia.com, pada Sabtu 7 Agustus 2021 juga terjadi penambahan pasien yang menerima dosis pertama sebanyak 410.765 orang. Dengan penambahan tersebut maka total 49.801.823 orang telah mendapatkan vaksinasi pertama COVID-19.

Pemerintah sendiri menargetkan akan memberikan dua kali suntikan vaksin Covid-19 terhadap 208.265.720 penduduk untuk memiliki kekebalan kelompok atau herd immunity dari penyakit yang menyerang pernapasan itu.

       BACA JUGA:

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan sampai, Sabtu 7 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB menunjukkan dari 1.468.764 tenaga kesehatan yang ditargetkan untuk mendapatkan vaksin lengkap, sudah tercapai 1.462.914 orang.

Dalam kategori lanjut usia terdapat 3.302.094 orang yang sudah menerima dua kali vaksin dari target 21.553.118 orang. Sementara, untuk petugas publik dari 17.327.167 orang yang ditargetkan pemerintah sudah tercapai 13.404.293 orang.

Sebagaimana dilaporkan Antara, untuk kategori masyarakat rentan dan umum sudah tercapai 5.074.656 orang mendapatkan vaksin lengkap dari target 141.211.181 orang dan dalam kelompok usia 12-17 tahun sudah 284.173 orang yang menerima dua vaksin Covid-19 dari target 26.705.490 orang. 

Sementara itu, pada Sabtu telah terjadi penambahan 31.753 kasus baru, 39.716 pasien sembuh dan 1.588 kematian. Penambahan tersebut membuat akumulasi pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 3.639.616 kasus dengan 3.036.194 di antaranya telah sembuh dan 105.598 orang meninggal dunia sejak pasien pertama terkonfirmasi pada Maret 2020. tren/jpd