Etika
Senin, 03 Juni 2024 13:59 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA – Resign adalah salah satu upaya untuk mengundurkan diri dari sebuah organisasi, kantor, atau perusahaan, dengan memilih untuk mengakhiri kontrak kerja. Ketika Anda yakin untuk resign Anda akan melepaskan semua tanggung jawab pekerjaan, gaji, dan berbagai tunjangan lain yang diperoleh selama bekerja.
Sebelum Anda memutuskan untuk resign, pastikan itu sudah menjadi keputusan yang tepat dan Anda tidak menyesal di kemudian hari. Sebab, otomatis Anda tidak lagi menerima gaji. Hal ini tentu akan menyulitkan apalagi jika Anda tak memiliki pekerjaan sampingan.
Namun, jangan panik. Semua hal pasti ada solusinya. Berikut beberapa cara mengatur keuangan yang efisien sebelum resign dari pekerjaan.
Berikut ini cara mengatur keuangan sebelum resign dari pekerjaan:
Pikirkan skenario terbaik agar Anda bisa tetap bertahan meskipun tanpa pekerjaan. Penting untuk tidak kehilangan rencana setelah mengundurkan diri dari pekerjaan. Tanpa rencana yang jelas, risiko terjebak dalam pengangguran atau kehilangan sumber pendapatan akan semakin tinggi.
Langkah awal adalah menentukan apakah Anda ingin mencari pekerjaan baru atau memulai usaha sendiri. Jika memilih mencari pekerjaan baru, maka persiapkan diri segera. Jika ingin memulai usaha sendiri, lakukan perhitungan matang untuk memastikan modal yang cukup tersedia.
Untuk mengatur keuangan sebelum resign, langkah yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi tanggungan, seperti pengeluaran sehari-hari dan utang.
Pastikan semua tanggungan masih bisa dikelola dengan baik dengan tabungan yang dimiliki. Jika memiliki utang, penting untuk melunasinya terlebih dahulu sebelum Anda keluar dari pekerjaan.
Bagi yang memiliki kredit jangka panjang, seperti KPR misalnya, disarankan untuk mempertimbangkan untuk melakukan refinancing sampai menemukan pekerjaan baru.
Manfaatkan penghasilan dari pekerjaan sebelumnya dengan baik, guna mengurangi atau melunasi utang, terutama yang terkait dengan pekerjaan sebelumnya.
Selain itu, tetaplah memperhatikan tagihan yang harus dibayar setelah Anda mengundurkan diri, seperti tagihan air, listrik, internet, pulsa, atau kartu kredit.
Tagihan-tagihan ini tetap akan datang meskipun Anda tidak lagi bekerja. Jika merasa kesulitan, cobalah untuk berdiskusi dengan penyedia layanan. Biasanya, mereka dapat memberikan kemudahan seperti penangguhan pembayaran atau opsi cicilan.
Salah satu alasan seseorang ingin mengundurkan diri dari pekerjaan adalah untuk memulai bisnis. Namun, jika ingin lebih aman secara finansial, disarankan untuk memulai bisnis jauh sebelum mengundurkan diri.
Jika memang Anda bertekad untuk keluar dari pekerjaan agar bisa fokus pada bisnis, maka penting untuk memiliki tabungan usaha sebagai dana cadangan untuk mendukung perputaran bisnis.
Menurut informasi dari laman Indeed, diperlukan beberapa tahun bagi usaha kecil baru untuk mencapai profitabilitas. Jadi, jika seseorang ingin keluar dari pekerjaan sebelum bisnisnya menghasilkan keuntungan, mereka sebaiknya memiliki tabungan bisnis yang mencukupi.
Oleh karena itu, selagi belum benar-benar mengundurkan diri, bijaklah untuk mengembangkan bisnis yang sedang Anda rintis agar mencapai profitabilitas sesuai target, sambil membangun tabungan usaha yang cukup.
Menyiapkan dana darurat adalah langkah penting dalam persiapan keuangan sebelum Anda mengundurkan diri dari pekerjaan. Dana darurat ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat Anda belum mendapatkan pekerjaan baru, pastikan dana darurat sudah mencukupi.
Jumlah nominal dana darurat yang ideal sebelum Anda resign adalah tiga kali lipat dari pengeluaran bulanan. Namun, jika Anda sudah memiliki tanggungan keluarga, disarankan untuk mengumpulkan dana darurat sebanyak enam kali lipat dari pengeluaran bulanan.
Sebelum Anda resign, ada baiknya Anda mencari pekerjaan sampingan (side hustle) terlebih dahulu untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Dengan memiliki pekerjaan sampingan, pendapatan Anda akan meningkat secara otomatis, membantu Anda mengumpulkan lebih banyak tabungan dan dana darurat.
Beberapa contoh side hustle yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan termasuk menjadi freelancer, mengajar les privat, menjalankan bisnis online, dan lainnya.
Salah satu cara mengatur keuangan sebelum resign adalah dengan menghemat pengeluaran sebaik mungkin. Untuk menjaga stabilitas keuangan sebelum mengundurkan diri, penting untuk berhemat dan membatasi pengeluaran yang bukan kebutuhan pokok.
Prioritaskan pengeluaran anda dengan membuat skala prioritas untuk mempermudah proses penghematan. Mengubah gaya hidup dengan konsep frugal living juga disarankan untuk membantu mengelola keuangan dengan lebih baik.
Buatlah deadline pribadi yang membatasi periode pencarian pekerjaan baru atau sumber pemasukan tambahan setelah mengundurkan diri. Misalnya, Anda harus berhasil mendapatkan pekerjaan baru atau sumber pemasukan baru dalam waktu maksimal satu bulan setelah resign. Pekerjaan baru atau sumber pemasukan tambahan ini tidak harus berupa gaji tetapi bisa berupa bentuk penghasilan lainnya.
Dengan menetapkan batas waktu atau deadline ni, Anda akan merasa tertantang dan terpacu untuk mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan. Jika terlalu santai atau mengikuti arus, waktu bisa terbuang percuma. Situasi tersebut dapat menyebabkan keterpurukan dan menimbulkan kemalasan.
Meskipun dalam masa resign, Anda perlu membatasi pengeluaran, penting untuk tetap menabung atau berinvestasi sebagai persiapan dana pensiun. Namun, perlu diperhatikan agar nominal investasi untuk dana pensiun tidak berlebihan.
Untuk memastikan keamanan dana pensiun, disarankan untuk memilih produk investasi dengan risiko rendah, seperti reksa dana pasar uang, sertifikat deposito, atau obligasi perusahaan.
Itulah beberapa mengatur keuangan yang harus dilakukan ketika Anda memilih resign.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 02 Jun 2024
10 hari yang lalu