Tiga Tahun Berselang, Lolot Band Rilis Album Ke-10 "Bali Metangi"

Lolot Band merilis album ke-10 berjudul "Bali Metangi" (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id - Tiga tahun berselang dari album ke-9, Lolot Band akhirnya merilis album ke-10. Album berisi delapan lagu tersebut diberi judul "Bali Metangi" yang merekam kondisi sosial beberapa waktu belakang, khususnya dalam menghadapi pandemi.

Vokalis Lolot Band, Made Bawa dalam launching album "Bali Metangi" di Kesar Sanur, Kamis 2 Juni 2022 menceritakan sekitar tiga tahun pihaknya tidak mengeluarkan album. Acara-acara live musik pun lama tidak dijalani, selama pandemi Covid-19. Namun akhirnya ketika pandemi mulai mereda mereka bisa memberikan karya anyar pada penggemarnya.

"Lagu-lagu dalam album ini terinspirasi dari beberapa kejadian yang kita rasakan bersama  saat pandemi. Bali Metangi hadir untuk mengajak kita semua bangun melangkah lagi karena sudah lama kita terdiam. Banyak waktu kita lakukan untuk introspeksi diri," katanya didampingi personel lainnya, Lanang (bassis), Donnie Lesmana (gitaris), dan Hendra (drummer).

Baca Juga:

Lirik lagu-lagu yang disuguhkan dalam album Bali Metangi disebut lebih dewasa dari lagu-lagu sebelumnya. Misalnya lagu "Milu Tuwung" yang menceritakan bagaimana menyikapi sesuatu agar tidak terjerumus pada masalah yang tidak kita ketahui.

"Kemudian, lagu yang ke dua 'Pijatuh Tresna'  yang mengisahkan tentang cinta. Saat ini banyak wanita cantik yang pintar bersolek, sehingga bingung memilih mana untuk pasangan hidup," katanya.

Lagu ketiga yang berjudul "Kuangan Arak" dinyatakan sebagai lagu yang mewakili narasi alkohol dari Lolot. Made Bawa mengatakan bahwa pada setiap album, pasti ada satu atau lebih lagu yang berhubungan dengan alkohol. Selanjutnya, lagu "Bali Metangi" menceritakan optimisme dalam melangkah, bekerja sama, hilangkan iri hati, dengki, serta saling menjatuhkan kita hilangkan.

"Lagu 'Ampurayang Beli' menceritakan orang membuat kesalahan, yang ingin berubah. Ini lagu soal cinta. Kemudian, 'Gumi Gerit Pipis Sing Majalan' menggambarkan tentang kondisi krisis yang sebelumnya kita alami, sedangkan lagu tang ke-7 yakni 'Tusing Mejunin Pipis' menceritakan kekesalan pada orang yang sudah dikasi pekerjaan, tapi malah tidak benar-benar mengerjakannya, dan yang terakhir lagu 'Jalanin Dogen' menceritakan apapun yang kita rasakan, jangan banyak mengeluh. Hidup terus bersyukur," jelasnya

Ia berharap dengan hadirnya album ke-10 Lolot seiring dengan kondisi dunia yang semakin baik. "Angka 10 kalau di Bali sering dikaitkan dengan Kedasa yang artinya kedas-kedas, semoga dengan kehadiran album ke-10 kita bersih bersih," harapnya.

Lanang menambahkan, berbeda dengan pola sebelumnya, album ke-10 dibuat dengan "recording live". Album tersebut juga dijual dalam bentuk CD terbatas yang pengemasannya dibuat dalam bentuk box set dan dipesan secara pre order. "Kami awalnya buat 250 box set dan saat ini sudah terjual habis. Kami juga berencana akan membuat lagi hingga jumlahnya 500 set, karena masih ada banyak yang menanyakan," katanya. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories