8.717 Kader TPK Siap Bebaskan Bali dari Stunting

Pelatihan Kompetensi TPK Provinsi Bali (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id – Sebanyak 8.717 orang kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) siap bergerak membebaskan Bali dari stunting. Mereka tersebar hingga ke desa-desa yang bertugas menangani persoalan stunting secara preventif.

Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali I Made Arnawa, S.H., dalam Pelatihan Kompetensi TPK Provinsi Bali di Denpasar, Kamis, 2 juni 2022 mengatakan TPK di Provinsi Bali telah dibentuk sejak bulan Desember 2021.

Mereka terdiri dari berbagai unsur, mulai dari bidan, Tim Penggerak PKK, hingga kader KB yang akan memberikan pembinaan ketahanan keluarga. Mereka bertugas mengedukasi pencegahan stunting melalui kunjungan ke rumah keluarga sasaran yang berisiko mengalami stunting, termasuk calon pengantin. 

Baca Juga:

“Sasaran dari tim TPK ini adalah ibu hamil, ibu pasca-salin, ibu menyusui, keluarga dengan anak usia 0-59 bulan, hingga calon pengantin. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaruan dari sebelumnya dalam penanganan stunting dengan fokus utama penajaman intervensi hulu dengan prioritas mencegah lahirnya anak stunting,” kata Arnawa ketika membacakan sambutan Kepala BKKBN Bali.

“Gerakan TPK ini merupakan sebuah gerakan preventif, promotif, dan tindakan serta akan membantu jalannya komunikasi pada tenaga Kesehatan sekaligus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat,” lanjutnya. 

Pada kesempatan tersebut, Arnawa mengajak seluruh pihak untuk memperkuat gerakan akar rumput penanganan stunting yang dilakukan TPK bekerjasama dengan seluruh elemen desa, yang secara vertikal di bawah koordinasi kabupaten dan kota. 

“Kami berharap pendampingan yang melibatkan 8.717 orang kader TPK di seluruh Bali dapat memberikan dampak signifikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu, balita, dan fasilitasi bantuan sosial stunting bagi keluarga berisiko stunting,” harap Arnawa. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories