Suntuk “Mayasa Kerthi” pada Bahasa dan Sastra Bali, I.B.G. Agastia dan I Gede Sura Terima Bali Kerthi Nugraha Mahottama

Penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama 2023. (Balinesia.id/IST)

Denpasar, Balinesia.id – Bulan Bahasa Bali (BBB) V resmi ditutup di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Selasa, 28 Februari 2023. Selain disuguhi sesolahan drama gong dan pemberian apresiasi bagi para juara wimbakara, pada malam itu Pemerintah Provinsi Bali juga menganugerahkan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada dua budayawan Bali.

Dua orang budayawan tersebut adalah Ida Bagus Gede Agastia dan I Gede Sura. Keduanya adalah dua tokoh yang berkontribusi besar pada pemertahanan, pelestarian, dan pengembangan bahasa Bali. IBG Agastia adalah penulis, kritikus, serta apresiator aktif sastra Bali tradisional, khususnya bahasa Kawi. Banyak buku dan ratusan tulisan telah ia terbitkan. Hal yang sama juga dilakoni Gede Sura yang sangat lekat terhadap kehidupan bahasa Bali, khususnya sastra Kawi.

Baca Juga:

Ketua Tim Penilai Bali Kerthi Nugraha Mahottama, I Gde Nala Antara mengatakan proses penerima Bali Kerthi Nugraha pada BBB V telah melalui seleksi ketat yang ditetapkan panitia. “Setiap tahun pengajuan dilakukan oleh kabupaten kota, lembaga terkait majelis budaya Bali, lembaga bahasa, perguruan tinggi untuk mengajukan tokoh pelestari aksara, basa dan sastra Bali,” katanya yang juga akademisi di Prodi Sastra Bali Universitas Udayana ini. 

Ada tujuh orang yang masuk dalam tim tersebut, yang telah bekerja melakukan penilaian serta mencocokkan data sesuai kriteria, menilai kelayakan, senioritas, pengabdian, tidak sebatas pelestarian, pembina melainkan pengabdian terhadap karya sastra, untuk menentukan penerima penghargaan bergengsi itu. “Mereka yang layak itu, masih hidup, ada karya, pengungkapan nilai- nilai sastra Bali dalam artian luas,” kata dia. 

Baca Juga:

Berdasarkan penilaian tim, nama IBG Agastia dan I Gede Sura pun muncul dan mengerucut, sehingga keduanya pun diganjar penghargaan tersebut. “Nominasi tokoh yang ditetapkan dan dipilih merupakan hasil yang dilakukan penilaian secara independen tidak ada campur pihak manapun. Kami akhirnya menetapkan kedua tokoh tersebut, dari segi senior, pengabdian sangat tinggi dan sangat layak,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiartha mengungkapkan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama ini diberikan kepada para tokoh yang berjasa di bidang aksara, bahasa dan sastra Bali. 

“Tahun ini yang mendapatkan adalah dua tokoh bapak IBG Agastia dan bapak I Gede Sura, beliau adalah sastrawan,  budayawan yang kiprahnya cukup panjang dan berjasa banyak terhadap pelestarian, pengembangan aksara, basa dan sastra Bali,” katanya.

Baca Juga:

IBG Agastia dalam video yang ditayangkan mengingatkan kekuatan ilmu pengetahuan yang intisarinya ada pada aksara. “Kita sangat kaya dengan lontar, itu perekam data penting, kaya bahasa, sastra dan aksara, ingat kedalaman pikiran, ada pada ujung pisau (muntik) yang tajam itu, jadi pikiran kita tajam seperti itu,” katanya.

Sementara itu, Gede Sura berpesan agar aksara, bahasa, dan sastra ke depan senantiasa dijaga dikembangkan. “Mempelajari bahasa Bali tidaklah sulit, lebih sulit bahasa Inggris dan Jerman,” katanya. jpd 

Editor: E. Ariana

Related Stories